Â
Setiap bulan Ramadhan, sahur dan berbuka menjadi momen yang dinantikan banyak orang. Namun, sering kali kita terlalu fokus pada banyaknya makanan yang tersedia, sehingga makan terburu-buru tanpa benar-benar menikmatinya. Kali ini, aku ingin berbagi tentang konsep mindful eating atau makan dengan kesadaran penuh, yang ternyata bisa membuat pengalaman sahur dan berbuka jadi lebih bermakna.
Awalnya, aku tidak terlalu memikirkan bagaimana cara makan saat Ramadhan. Aku hanya mengikuti kebiasaan teman-teman, sahur dengan makanan berat dan berbuka dengan segala yang terlihat lezat. Namun, setelah beberapa hari, aku merasa tubuhku cepat lelah dan tidak nyaman. Dari sini, aku mulai mencari tahu tentang mindful eating, bagaimana kita bisa lebih menikmati makanan dan mendengarkan tubuh kita dengan lebih baik.
Sahur: Mengisi Energi dengan Bijak
Mindful eating saat sahur berarti memilih makanan yang bisa memberi energi tahan lama, bukan hanya sekadar kenyang sesaat. Aku mulai mengganti makanan yang terlalu berat dengan pilihan yang lebih seimbang, seperti oatmeal dengan buah dan kacang-kacangan atau roti gandum dengan telur. Selain itu, aku juga mengunyah lebih perlahan agar tubuh lebih mudah mencerna makanan dan energi lebih stabil sepanjang hari.
Aku menyadari bahwa dengan makan lebih perlahan dan benar-benar merasakan setiap suapan, aku tidak mudah merasa lapar di siang hari. Bahkan, aku mulai lebih peka terhadap sinyal tubuhku—seberapa banyak yang kubutuhkan dan kapan aku harus berhenti. Ini membantuku untuk tidak makan berlebihan yang justru bisa membuat tubuh terasa berat sepanjang hari.
Berbuka: Menikmati Setiap Gigitan
Saat adzan maghrib berkumandang, keinginan untuk langsung melahap semua hidangan berbuka memang besar. Namun, aku mencoba mengubah kebiasaan itu dengan berbuka secara perlahan. Aku memulainya dengan air putih dan kurma, seperti yang dianjurkan, lalu memberi jeda sebelum makan makanan utama.
Aku juga mulai menikmati setiap suapan dengan penuh perhatian, memperhatikan tekstur, rasa, dan aroma makanan. Dengan cara ini, aku merasa lebih puas meskipun porsi makanku tidak berlebihan. Aku tidak lagi merasa kekenyangan atau lemas setelah berbuka, tetapi lebih segar dan bertenaga untuk melanjutkan aktivitas malam.
Manfaat Mindful Eating yang Aku Rasakan
Sejak menerapkan mindful eating selama sahur dan berbuka, aku merasakan banyak perubahan positif. Aku lebih fokus dalam menjalani hari, tidak mudah mengantuk setelah makan, dan tubuh terasa lebih ringan. Selain itu, aku juga lebih bersyukur atas setiap makanan yang aku nikmati, karena benar-benar merasakan setiap rasanya tanpa tergesa-gesa.
Sebagai seorang non-Muslim yang ikut merasakan suasana Ramadhan, aku semakin memahami bahwa ibadah puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang kesadaran akan tubuh dan kebiasaan yang lebih baik. Mindful eating mengajarkanku untuk lebih menghargai makanan, mendengarkan tubuhku, dan mengubah pola makan menjadi lebih sehat.
Menjadikan Mindful Eating sebagai Kebiasaan
Mindful eating bukan hanya bermanfaat selama Ramadhan, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Aku mulai membawa kebiasaan ini ke dalam pola makan harianku, tidak hanya saat sahur dan berbuka. Aku belajar untuk lebih menikmati makanan, memilih yang lebih sehat, dan makan dengan lebih sadar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI