Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengenang Fesbudaton Oleh Mantan Gubernur Sulut EE Mangindaan

22 Februari 2025   20:57 Diperbarui: 22 Februari 2025   20:57 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenang Fesbudaton Oleh Mantan Gubernur Sulut EE Mangindaan

Oleh : Bert Toar Polii

Saat jadi Gubernur Sulut, EE Mangindaan mencoba mengangkat kembali pamor danau yang menyimpan banyak cerita sejarah yang mampu menggetarkan kalbu bagi setiap orang Minahasa.

Gambaran kehidupan serta keindahan Danau Tondano itu dengan lengkapnya dituturkan seorang putri cantik asal Desa Tondano, Vivi Sumanti, melalui alunan lagu Danau Tondano era awal tahun 1970-an. Sebuah lagu yang coba mengabadikan cinta kasih, kekayaan, kekuatan, dan sekaligus keindahan alam Danau Tondano.

.

Pada tahun 1996, Gubernur Mangindaan saat disodori konsep pengembangan kembali Festival Bunaken langsung mengaitkannya dengan Festival Danau Tondano.

Selain primadona taman laut dan taman selam Bunaken, Sulawesi Utara dapat juga mengandalkan Danau Tondano sebagai obyek unggulan wisatanya, ujar Mangindaan ketika berargumen dengan sejumlah wartawan.

Menurut Mangindaan, dua jangkauan yang hendak diraih sekaligus lewat Festival Danau Tondano. Pertama, menawarkan serta menjual keindahan Danau Tondano yang betul-betul lain dari yang lain, termasuk keindahan danau yang dikelilingi sejumlah mata air panas yang amat diminati wisatawan Jepang.

Kedua, juga lewat festival ini, masyarakat akan didorong untuk mengembalikan potensi serta kekayaan danau yang terus mengalami degradasi akibat kelalaian serta keserakahan manusia.

Pelaksanaan Festival Bunaken yang mulai digelar pada tahun 1991 bersamaan dengan pelaksanaan Visit Inodnesia Year kemudian diputuskan sekaligus digabung dengan Festival Danau Tondano. Maka, berubahlah nama festival menjadi Fesbudaton (Festival Bunaken dan Danau Tondano) yang peresmiannya dilakukan oleh Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Joop Ave pada waktu itu.

Dalam waktu singkat, arena festival yang sebelumnya merupakan hamparan belukar-belukar kecil di tepi Danau Tondano, di ujung Utara Desa Paleloan, Kecamatan Remboken, berubah menjadi arena yang indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun