Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mimpi Indah Tentang Kota Kinatouanku Tondano

17 Februari 2025   08:27 Diperbarui: 17 Februari 2025   10:07 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Danau Tondano Koleksi pribadi

Mimpi Indah Tentang Kota Kinatouanku Tondano

Oleh : Bert Toar Polii

Tondano kota kelahiranku itu seharusnya kota yang indah. Karena selain ditepi danau Tondano, kota ini dibelah oleh Sungai Tondano. Selain itu dikeliling oleh persawahan yang menghijau serta dikelilingi pegunungan hijau. Ada tiga gunung dan satu bukit yang menghiasi area sekitar danau. Yakni Gunung Lembean, Gunung Kaweng, Gunung Masarang dan Bukit Tampusu. Satu yang terlihat jelas adalah Gunung Kaweng yang menjulang tinggi dari tepi danau. Untuk sampai di lokasi wisata ini, setiba di Manado, lanjutkan perjalanan 30 km ke Tomohon. Dari sini, jarak ke Danau Tondano hanya 3 km, sekitar 20 menit perjalanan.

JOHANN Friedrich Riedel, zendeling (pengabar Injil) besar dari Jerman, pertama kali mengunjungi Tondano, tahun 1831. Dia sangat terpesona ketika di lokasi itu dia menjumpai sebuah danau yang indah. "Di depan kami terbentang danau biru Tondano. Dikelilingi pegunungan hijau di setiap pemandangan," ujar Riedel kala itu. Reinhold Grundemann merekam pengalaman Riedel dalam bukunya, Johann Friedrich Riedel: Ein Lebensbild aus der Minahassa auf Celebes (Gtersloh: C. Bertelsmann) terbit tahun 1873.

Sayangnya kita semua lalai mengelola ini. Danau Tondano sekarang dipenuhi enceng gondok dan kedalamannya semakin terkuras. DAS Tondano tdk dirawat sehingga mengakibat luapan banjir. Sungai Tondano lebih parah lagi selain penuh enceng gondok juga sudah sangat dangkal dan kotor. Persawahan sudah tidak ditanami karena selain sudah tidak subur banyak kendala lain yang membuat bertani jadi tidak menguntungkan.

Semoga tidak terlambat mengelola ini, Karena jika Likupang yang direncanakan jadi ikon baru parawisata di Indonesia terwujud maka Tondano pasti akan kelimpahan turis. Disamping potensi wisata alam, Tondano punya modal budaya yang kuat. Selain itu sangat bagus untuk wisata religi karena toleransi beragama di Tondano sangat kuat. Selain Masjid Agung Al-Falah Kiai Mojo berada di Kampung Jawa Tondano, Kecamatan Tondano Utara

Satu-satunya Synagoga di Indonesia yaitu Sinagoga Shaar Hashamayim di Tondano Barat. Synagoga adalah tempat ibadah komunitas Yahudi.

Kemudian ada Pure Danu Mandara sebagai satu satunya pusat peribadatan Agama Hindu di Tondano.

Adapun letak Pura tersebut di bangun persis pinggir sebelah kiri di ruas jalan dari Desa Kiniar,Tondano ke arah Desa Touliang oki.

Kalau bicara Gereja tentu saja banyak karena saat ini hampir semua kampung sudah punya gereja sendiri dengan pusatnya Gereja Sentrum, gereja tertua di Tondano.

Situs sejarah juga ada yaitu Benteng Moraya yang jika dilengkapi dengan kisah heroik Perang Tondano dan Terjadinya Danau Tondano pasti akan lebih menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun