Mohon tunggu...
Bert Toar Polii (Bertje)
Bert Toar Polii (Bertje) Mohon Tunggu... Editor - Atlet, Pelatih, Jurnalis Bridge

Lahir 30 Agustus 1953 di Tondano. Penerima Satya Lancana Dharma Olahraga dari Presiden Jokowi, Atlet legenda dari Menpora dan Tuama Leos, Keter wo Nga'asan dari Rukun Keluarga Besar Ratulangi saat memperingati 128 tahun Dr. GSSJ Ratulangi. Sampai sekarang masih aktif sebagai atlit, pelatih dan jurnalis.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

APBF Lebih Maju Selangkah dari WBF Soal Junior

1 Maret 2023   08:31 Diperbarui: 1 Maret 2023   08:39 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior 2016/Dokpri

APBF Lebih Maju Selangkah dari WBF Soal Junior

Oleh: Bert Toar Polii

Asia Pacific Bridge Federation (APBF) baru saja menetapkan penyelenggaraan 24th Asia Pacific Bridge Fedreation Youth Championships yang akan berlangsung di Ning Bo China pada tanggal 14-19 Mei 2023.

Ini memang termasuk terlambat dibanding event yang sama sebelumnya karena biasanya sudah diberitahu minimal 6 bulan sebelumnya. Namun pantas untuk dimaklumi, China yang ditunjuk sebagai tuan rumah sangat hati-hati menangani pandemi covid-19.

APBF termasuk sukses dalam memasyarakatkan olahraga bridge dikalangan kaum milenial sehingga World Bridge Federation (WBF) memberikan 4 jatah untuk bertanding 24th Asia Pacific Bridge Fedreation Youth Championships akan digelar di Veldhoven Belanda pada tanggal 31 Juli -- 7 Agustus 2023 mewakili APBF.

Sementara untuk The 53rd Asia Pacific Bridge Federation Championship yang akan digelar di Hongkong pada tanggal 9-16 Juni, WBF hanya memberikan 3 jatah untuk mewakili Zone VI di di The 46th World Bridge Team Championships, mempertandingkan Bermuda Bowl, Venice Cup, D'Orsi Senior Bowl, Mixed National Teams, dan the 14th World Transnational Open Teams yang akan berlangsung di Moroko pada tanggal 20 Agustus -- 2 September 2023.

Patut diakui, China yang paling berhasil membina para pemain muda selain Indonesia yang justru lebih awal memulainya dengan program bridge masuk sekolah yang terkenal dengan BMS dimulai tahun 2004.

Perbedaan Indonesia dengan China yang mulai belakangan, mereka bisa selain memasyarakatkan juga membina para pemain agar kualitas permainan mereka meningkat.

Selain itu China dimana bridge sudah menjadi cabor yang terkenal sehingga mudah mencari sponsor dan mereka bisa mengirimkan banyak pemain muda untuk mengikuti event tingkat dunia.

Penulis pernah menyaksikan itu tahun 2017 di Lyon Perancis ketika puluhan pemain muda China mengikuti Kejuaraan Dunia disana dan meraih beberapa trophy.

Indonesia selama ini terlalu fokus kepada pemasalan dan baru akhir-akhir ini mulai merambah ke peningkatan kualitas para pemain muda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun