Mohon tunggu...
Bertold Gerry
Bertold Gerry Mohon Tunggu... Freelancer - Membaca dan menulis sebagai rekreasi.

Membaca dan menulis sebagai rekreasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Psikologi | Sebuah Puisi

7 Desember 2020   05:07 Diperbarui: 7 Desember 2020   06:34 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku memilihmu
Aku mencintaimu
Tapi mengerti kita
Rumitlah jika cinta


Sebuah sains baru
Pesat ia tumbuh
Ia insan lahir baru
Sudah ia lari jauh


Sains yang mutakhir dirinya
Ia petakan yang tak terlihat
Ia terangkan yang gelap
Ia buka yang tak kasat


Ia nyatakan yang tak dikatakan
Kabut kelabu dalam diri
Ia hempas biar jelas
Tameng ego ia terabas


Mencari yang tak tampak
Memburu yang sembunyi
Menggali yang terkubur
Ia sajikan apa adanya


Datang ia bersama
Ketat seleksi alam
Orang gila ia buat
Bunuh diri ia bawa


Mati dan petaka
Bagi jiwa yang tak kuat
Bagi jiwa yang bertanya
Bagi jiwa yang mencari


Bagi jiwa yang luas
Hati polos sederhana
Kanak-kanak dunia
Bahaya bisa menanti


Serigala bulu domba
Bulu ilmu baru ini
Makan korban jiwa
Jiwa yang membuka mata


Tutup matamu
Jangan lihat
Terus berjalan
Menuju ke depan


Namun, ketahuilah
Jika tutup matamu
Kau tak lihat
Kau tak tahu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun