Mohon tunggu...
Bertha Rena
Bertha Rena Mohon Tunggu... Wiraswasta - new

WELCOME :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Moralitas Pemimpin Generasi Milenial

23 Mei 2019   17:15 Diperbarui: 23 Mei 2019   17:33 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Moralitas erat hubungannya dengan seorang pemimpin. Moralitas merupakan faktor sangat penting bagi seorang pemimpin, karena moralitaslah yang menentukan karakter dan baik buruknya sikap dari seorang pemimpin tersebut.  Moralitas juga menjadi landasan dalam bertindak, berperilaku, dan dapat membantu seorang pemimpin dalam mengambil suatu keputusan. Dewasa ini banyak yang beranggapan bahwa semakin majunya sebuah zaman maka semakin terkikis moralitas yang dimiliki oleh seseorang.

Kita gambarkan saja seorang pemimpin adalah otak dan masyarakat adalah anggota tubuhnya. Tubuh tidak akan berjalan dan bergerak bila tidak diberi komando oleh otak. Dan jika otak memberi komando yang positf maka tubuh akan melakukan hal positif pula, begitupun sebaliknya, jika otak memebri komando untuk melakukan hal negatif maka tubuh juga akan melakukan hal negatif. Begitulah kira-kira gambaran dari seorang pemimipin, jika seorang pemimpin memberi teladan dan contoh yang baik, maka masyarakatnya pun akan melakukan hal yang baik pula. Namun sebaliknya, jika seorang pemimpin melakukan hal yang negatif, maka masyarakat yang dipimpinnya pun akan melakukan hal yang negatif pula.

Apalagi dengan generasi millenial yang sudah canggih dan berhubungan erat dengan teknologi. Generasi millenial saat ini sudah semakin mudah dalam mencari dan menyebarkan berita, baik yang dapat dipercaya maupun yang hanya sekedar menyebarkan sensasi atau yang sering kita sebut HOAX. Seorang pemimpin generasi millenial harus mampu memilah dan memilih mana saja yang baik, pemimpin generasi millenial jangan sampai terhasut oleh HOAX yang dengan mudahnya menyebar dikalangan masyarakat. Seorang pemimpin harus berani melawan dan membantah yang salah, bukan ikut menyebarkan berita HOAX tersebut. Karena pemimpin adalah contoh yang selalu ditiru oleh bawahannya.

Namun kenyataannya memang benar apa yang menjadi anggapan banyak orang. Saat ini semakin banyak pemimpin yang menomor duakan moralitas, bahkan saat ini mereka menganggap moralitas tidaklah penting. Misalnya, ketika seorang pemimpin tersangkut kasus korupsi, ia sudah memperlihatkan betapa buruk perilakunya dan tidak dapat dijadikan panutan bagi banyak orang.

Saat ini hanya tersisa sedikit pemimpin yang masih menganggap moralitas itu penting. Dan mereka bahkan dianggap hina oleh para pemimpin yang sudah melanggar moralitas. Apalagi dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, para pemimpin yang sudah tidak menganggap moralitas itu penting dengan mudahnya menghasut para pemimpin yang lain untuk ikut bergabung bersama dengan mereka. 

Bukankah kita semua tahu bahwa teknologi seharusnya digunakan untuk hal yang positif? Saat ini bukan hanya orang dewasa saja yang menggunakan teknologi, bahkan anak-anak kecil pun sudah mengenal teknologi. Hal itu sangat berdampak buruk jika seorang anak kecil yang sudah tahu dan sudah mengenal pemimpinnya, melihat dan mengikuti tindakan dan perbuatan buruk yang sudah disebarkan melalui media sosial. Maka jadilah seorang pemimpin yang memahami dan mengamalkan moralitas serta menjadi seorang pemimpin yang mampu menggunakan perkembangan teknologi dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun