Mohon tunggu...
Berny Satria
Berny Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis bangsa

Bangsa yang Besar adalah yang berani berkorban bagi generasi berikutnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Isra Mi'raj Zaman Now; Nabi Muhammad Meneladani Nabi Musa

3 April 2019   15:09 Diperbarui: 13 April 2023   12:29 907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: nu.or.id

"Maha Suci Allah,  yang telah memperjalankan hamba-Nya...." 

Menjadi sesuatu yang tidak tepat jika kata "hambaNya" dikenakan kepada nabi Muhammad, karena ia sedang menerima wahyu tersebut. Tetapi hambaNya yang dimaksud dalam ayat itu adalah nabi Musa. Dan nabi Muhammad wajib meniru pola perjuangannya yakni hijrah dari tanah yang diharamkan ke tanah ujung perjuangan.

Setiap penegakan hukum Tuhan di muka bumi, wajib menjalankan fase Hijrah, tanpa ada pengecualian. Tentu hijrah badan dan kehidupan, dari tanah yang dilarang menuju tanah yang dirujuk oleh Tuhan sehingga umat Nya dapat tumbuh dan besar menjadi umat yang kuat. Karena selama belum hijrah, maka umat Nya akan seperti tanaman Bonsai, kerdil dan tak dapat memberi hasil sebagaimana pohon yang produktif di lahan pertanian. 

Dan setelah Hijrah, maka umat melalui tahapan Mi'raj; yang artinya naik ke tahapan yang lebih tinggi dimana umat sudah layaknya seorang Istri dihadapan Tuhan. Umat sudah  mencapai tahapan yang Tuhan sayangi dan cintai. Wujudnya adalah, Umat memegang kekuasaan Tuhan di muka bumi. Mereka berlaku adil dan tegas, bahkan kepada dirinya sendiri. Sebuah slogan yang hari ini hanya isapan jempol belaka, karena umat manusia belum mencapai Mi'raj ke tahapan itu. 

Pada ayat ke 2 dan ayat-ayat selanjutnya, surat Al-Isra menceritakan dinamika dan petunjuk dalam perjalanan bangsa Israil yang dipimpin nabi  Musa, bukan cerita tentang umat nabi Muhammad. Karena umat nabi Muhammad sedang menunggu arahan yang diterima oleh nabi Muhammad tentang surat Al-Isra yang diwahyukan ini untuk dijalankan. 

Nabi Muhammad adalah seorang utusan Tuhan yang mentauladani Nabi-nabi sebelumnya, termasuk nabi Musa.  Dan semenjak nabi Adam hingga hari ini, seluruh nabi memikul tugas yang sama yang menjadi satu rel, bukan berlawanan. 

Wahyu Tuhan berlaku sepanjang masa hingga hari ini. Ia seperti bola yang terus berputar dan akan berlaku kembali dengan pelakon dan zaman yang berbeda. 

Maka, apakah kita sudah Isra dan Mi'raj di zaman Now? 

Bogor, 3 April 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun