Setiap pagi di Afrika , seekor rusa bangun.
Dia tahu bahwa hari ini dia harus lari lebih cepat
Dari singa yang tercepat, atau kematian akan menerkamnya.
Setiap pagi di Afrika, seekor singa bangun
Dia tahu bahwa hari ini dia harus lari cepat
Dari rusa yang paling lambat, atau kelaparan akan membunuhnya.
Tidak menjadi masalah apakah anda rusa atau singa.
Saat fajar pagi menyinsing, inilah saatnya untuk berlari.
Teknologi saat ini dan dimasa depan sangat sulit di prediksikan kebesaran dan keterhubungannya yang mendominasi dunia. Kalau generasi sebelumnya baik Baby Boom dan Generasi-X yang lahir dari tahun 40- 70 an, kita akan melihat ketika generasi tersebut masih muda, komputer bukanlah inovasi yang menarik walaupun mengejutkan " dan buat apa juga di miliki?" begitulah kebanyakan generasi itu menanggapinya.
Bahkan generasi internet yang sering disebut Netizen banyak juga yang salah meramalkan teknologi tersebut. Mengapa bisa demikian ? Padahal para netizen sudah melek teknologi. Ya, karena banyak yang tidak menduga akan terhubung keseluruh dunia. Sehingga internet yang dulu hanya dianggap menarik, tidaklah terlalu disukai. Digunakan tapi belum di terlalu dibutuhkan. Apalagi infrastruktur pada masa 80-90 an belum mumpuni untuk menerima "kecepatan" internet sebagai teknologi informasi dalam meluaskan penyebarannya di dunia.
Dan karena internet adalah sebuah teknologi informasi dan keterhubungannya bisa menjangkau keseluruh dunia, membuat internet cepat dalam proses sharing informasi pengetahuan, penemuan, dan sistem kepada siapa saja yang connect terhadap jaringannya. Hasilnya sudah bisa ditebak, karena terhubung kepada banyak manusia, inovasi tidak lagi butuh tahunan atau bulanan dalam proses penciptaan teknologi baru. Mungkin ada benarnya ilmuwan terkenal Einstein, bahwa waktu itu relatif. Untuk "penemuan" baru , itu berlaku bagi netizen.
Inilah yang harus disadari bangsa kita, khususnya kaum muda, di era puncak bonus demografi tahun 2028-2030, bangsa kita akan memiliki kesempatan emas dalam kekuatan ekonomi, bahkan di ramalkan dunia internasional akan menjadi kekuatan ekonomi ke-7 didunia. Kaum muda inilah yang akan menjadi "mesin" tangguh perekonomian.
Kaum muda produktif yang jeli menangkap kesempatan ini, akan mempersiapkan kompetensi dan karakter. Apa sebabnya ? Usia produktif di era bonus demografi di perkirakan ada 180 juta ( 15-64 tahun ) tentu jika tidak mulai dari sekarang di persiapkan lapangan pekerjaan atau kebijakan yang bisa menampung "raksasa" usia produkti ini, malah akan menjadi bencana ekonomi bagi keberlansungan hidup masyarakat di Indonesia.
Melihat data angkatan kerja kita yang masih di dominasi wajib belajar 12 tahun, tentu ini sangat memprihatinkan. Karena itu, semua elemen masyarakat kita harus mulai melek akan isu bonus demografi ini agar mampu lebih produktif dengan memamfaatkan momentum kemajuan inovasi teknologi.