JURNAL REFLEKSI MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL
Oleh : Bernadus Jebatu, S.Ag
Guru SMA Santo Antonius Jakarta
Setelah menyelesaikan modul pembelajaran 2.1, sekarang saya dihadapkan dengan modul pembelajaran 2.2 tentang pembelajaran Sosial emosional. Dari judul saja sudah membuat saya tertarik untuk mengetahui secara lebih mendalam tentang pembelajaran social emosional. Model refleksi yang saya pakai adalah Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)/4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan).
1. Peristiwa (Fact)
Dalam mempelajarai modul 2.2 Saya diajak untuk menggali pemahaman secara mandiri dan bersama dengan CGP lainnya. Diawali dengan, Â Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi 1, Ruang Kolaborasi 2, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan diakhiri dengan Aksi Nyata. Alurnya sama untuk semua modul.
Dalam kegiatan Mulai dari Diri saya diajak merefleksikan pengalaman berkaitan dengan kompetensi sosial dan emosional, baik diri sendiri maupun murid yang saya dampingi. Di sini saya mendapatkan suatu pembelajaran dan  pengalaman baru dalam mengelolah emosi dan sosial. Ketika kita berhadapan dengan berbagai pekerjaan lain selain mengajar di kelas tentunya munculnya  persoalan baru dalam membagi waktu untuk menyelesaikan tugas yang akan dikerjakan. Bahkan terkadang lupa dengan tugas utama untuk mendampingi para murid di kelas. Tekanan pekerjaan seringkali membuat lost control dalam mengambil keputusan baik dengan para murid maupun teman sejawat.Â
Oleh karena itu, kita perlu berhenti sejenak agar kita lebih tenang dan tepat dalam mengambil keputusan. Kegiatan selanjutnya adalah Ekplorasi Konsep. Dalam kegiatan ini, saya mendapatkan penjelasan tentang urgensi Pembelajaran Sosial dan Emosional untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman  agar seluruh individu di sekolah dapat meningkatkan kompetensi akademik dan kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.Â
Selain itu, saya mendapatkan penjelasan tentang konsep Pembelajaran Sosial dan Emosional berdasarkan kerangka kerja CASEL  (Collaborative  for Academic, Social and Emotional Learning) yang bertujuan untuk mengembangkan 5 (lima) Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) yaitu: kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Dalam kegiatan Elaborasi konsep, saya diminta untuk : pertama, mendemonstrasikan pemahaman tentang konsep kesadaran penuh (mindfulness) sebagai dasar pengembangan 5 kompetensi sosial emosional  (KSE).
Kedua, menjelaskan bagaimana implementasi pembelajaran sosial emosional di kelas dan sekolah melalui 4 indikator, yaitu: pengajaran eksplisit, integrasi dalam  praktik mengajar guru dan kurikulum akademik,  penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah, dan penguatan pembelajaran sosial emosional pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. Pada kegiatan ruang kolaborasi 1 dan 2 saya bersama CGP yang lain diminta berdiskusi dan menyusun 5 ide penerapan 5 KSE sesuai dengan karakteristik jenjang pendidikan yang kami  dengan  menggunakan prinsip ATM (amati - tiru dan modifikasi) dari  berbagai ide yang sudah kami  pelajari dalam modul maupun sumber lainnya sebagai referensi.
2. Perasaan (Feelings)