Mohon tunggu...
Bernaldo NurHakim
Bernaldo NurHakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Dampak Ziarah terhadap Fisik dan Psikis Keluarga yang Ditinggalkan

15 Juni 2021   13:05 Diperbarui: 15 Juni 2021   13:18 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh : Bernaldo Nur Hakim
(Mahasiswa Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang)

 Sebagai makhluk sosial, biasanya kita membuat relasi dengan oranglain dan membentuk hubungan emosional selama kita hidup. Namun, saat kematian tiba umumnya kita akan merasa sangat sedih. Biasanya setelah Idulfitri kita melakukan tradisi ziarah ke makam keluarga dan kerabat untuk mengenang kepergian mereka. Ziarah adalah kegiatan berkunjung ke makam untuk memanjatkan doa bagi orang yang telah meninggal.  Selama pandemi Covid-19 kita menerapkan protokol kesehatan  yang  ketat seperti Pembatasan Sosial yang mengharuskan individu untuk berjaga jarak satu sama lain, bahkan orang yang positif terinfeksi Covid-19 diharuskan untuk isolasi diri agar virus tersebut tidak semakin menyebar.  Di Indonesia terdapat 48,477 angka kematian yang disebabkan oleh Covid-19. Semua orang yang meninggal karena COVID-19 ini memiliki cerita yang berbeda. Jika biasanya kita mengantar jenazah ke tempat pemakaman untuk mengenang kematiannya, namun jika seseorang meninggal karena Covid-19 kita tidak bisa melakukan hal tersebut. Karena prosedur pemakaman yang dibilang sangat ketat, sehingga hanya bisa dihadiri oleh tenaga kesehatan dan beberapa orang keluarga saja. Hal tersebut tentunya menimbulkan duka yang semakin mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Jika bisanya mereka melihat wajah jenazah atau bahkan memeluknya untuk terakhir kalinya, kini hal tersebut tidak bisa dilakukan.  Selain itu, kurangnya dukungan secara langsung dari kerabat atau orang lain juga memberikan dampak psikologis tertentu seperti stress.

Dilkutip dari Psychologytoday.com , kehilangan seseorang yang kita cintai akan menimbulkan perasaan :

  • Kesepian
  • Murung
  • Cemas
  • Bersalah
  • Putus asa

Dikutip dari npr.org, Christy Denckla, seorang Psikolog klinis spesialis duka mengatakan bahwa kurangnya kunjungan bersama untuk berduka akan memberikan dampak jangka panjang, bahkan setelah pandemi mereda. Perasaan sedih, frustasi, ketidakberdayaan, dan kekecewaan sangat sulit untuk dikendalikan. Apalagi jika kita kehilangan seseorang yang memiliki hubungan dekat.

Seseorang cenderung menangis selama beberapa jam. Air mata yang terus menerus keluar akan meningkatkan detak jantung, memperlambat laju nafas, dan menyebabkan keringat berlebih.  Menangis  merupakan reaksi dari sistem saraf simpatik yang bereaksi akibat stress yang dialami. Namun, tangisan yang berkepanjangan dapat menyebabkan sakit tenggorokan, hidung berair, bahkan gangguan pada laring.

Orang yang berduka karena kematian dapat mengalami gangguan psikis seperti stress, kecemasan dan gangguan panik. Kecemasan dan gangguan mood terjadi akibat dari ketidakseimbangan zat kimiawi neurotransmitter seperti epinefrin, dopamin dan serotonin.

Manfaat Ziarah Terhadap Kesehatan Mental dan Fisik

Ziarah merupakan ritual yang dilakukan untuk memperingati kematian seseorang.  Menurut sains, ziarah dapat memulihkan pikiran dengan cepat, membuat pikiran lebih tenang, serta dapat dilakukan untuk melepaskan beban kesedihan, kecemasan dan depresi. Ziarah juga dapat menstimulasi untuk menyeimbangkan zat kimia di dalam otak.

Seseorang yang mendapatkan semangat dan pelukan akan mengurangi depresi dan kelelahan. Memeluk dapat dapat membantu menurunkan tekanan darah, hal ini membantu menstimulasi melepaskan oxytocin.

Manfaat Ziarah dalam Islam

 "Aku (Nabi) dulu melarang kamu ziarah kubur, maka sekarang berziarahkuburlah kamu, karena ziarah kubur itu bisa melunakkan hati, bisa menjadikan air mata bercucuran dan mengingatkan adanya alam akhirat, dan janganlah kamu berkata buruk". (HR. Hakim)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun