Sejak empat tahun terakhir, posisi Indonesia mengalami penurunan di semua bidang yang diujikan dalam PISA yaitu membaca, matematika dan sains. PISA (Programme for International Student Assessment) merupakan pengujian anak-anak sekolah berusia 15 tahun di berbagai negara. Berdasarkan laporan PISA akhir tahun 2019, skor membaca Indonesia ada di peringkat 72 dari 77 negara, skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains ada di peringkat 70 dari 78 negara.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan berbagai kegiatan literasi untuk meningkatkan indeks literasi nasional melalui Gerakan Literasi Nasional. Universitas Pendidikan Indonesia sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi yang fokus dalam bidang pendidikan merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi dalam program peningkatan indeks literasi nasional melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka Pusat Prestasi Nasional yang dilakukan oleh mahasiswa.
Terdapat program wajib dan program pilihan dalam program KKN Tematik Literasi dan Rekognisi MBKM- Puspresnas UPI 2021. Program wajib diantaranya literasi baca tulis, numerasi dan sains, sasaran dari program wajib ini adalah 10 orang siswa, 10 orang orangtua siswa dan 2 orang guru. Program pilihan diantaranya literasi digital, finansial, budaya dan kewargaan, sasaran dari program pilihan ini adalah kelompok masyarakat.
Dalam pelaksanaan program wajib saya membuat penelitian kecil untuk mengetahui literasi membaca orangtua dan anak menggunakan media google form. Total terdapat 10 pertanyaan mengenai literasi membaca orangtua dan anak dan terdapat 31 responden yaitu 25 orangtua siswa dari kelas 6B dan 6 orangtua siswa dari kelas 6C Sekolah Dasar Negeri 03, Cisarua, Bogor. Dari data tersebut dapat diperoleh beberapa fakta yaitu kebanyakan orangtua siswa gemar membaca tetapi bahan bacaan yang biasa dibaca adalah bacaan berita di internet. Orangtua siswa juga menjawab bahwa anaknya gemar membaca, adapu bahan bacaan yang banyak dibaca oleh anak adalah berupa buku pengetahuan, buku cerita , dan buku komik. Dari 31 responden kebanyakan mempunyai buku bacaan non pengetahuan dibawah 5 eksemplar di rumah. Dalam hal mendampingi anak sudah banyak orangtua yang turut mendampingi anaknya saat melakukan literasi membaca. Beberapa orangtua ada yang tidak mendampingi anak, alasannya adalah kesibukan orangtua dan beberapa anak tidak memiliki minat baca.
Kesimpulan yang saya didapatkan melalui penelitian kecil tersebut adalah hampir semua orangtua siswa dan siswa sudah  melakukan literasi membaca dengan cukup baik. Namun, orangtua sepertinya belum memiliki kesadaran untuk melakukan literasi membaca lewat buku dan juga masih banyak orangtua yang masih kebingungan untuk mencari cara bagaimana meningkatkan minat membaca pada anak. Walaupun masih terdapat siswa yang belum memiliki banyak media bacaan non pelajaran di rumah tetapi setidaknya orangtua sudah mencoba untuk menyediakan media bacaan pada anak untuk menambah pengetahuannya, yang semoga dikemudian hari jumlah bukunya semakin bertambah.
Lalu, untuk meningkatkan literasi orangtua dan anak, dalam program KKN ini saya mencari web yang berisi beberapa materi pelajaran untuk anak terutama kelas 6 dan juga web berisi artikel parenting. Web yang saya gunakan adalah blog milik Ruang Guru. Materi yang ada di blog cukup lengkap yaitu mencakup materi Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan IPS. Materi dijelaskan berupa cerita dan terdapat poster-poster menarik yang bisa menarik perhatian dan bisa turut meningkatkan literasi membaca siswa. Dalam web ini juga terdapat beberapa artikel parenting  yang bisa dibaca oleh orangtua. Saya membuat list materi dari blog tersebut sehingga siswa bisa langsung membaca sesuai materi yang ingin dibaca dan saya juga memberikan link artikel-artikel parenting untuk orangtua. Saya juga membuat poster edukasi bagaimana cara untuk meningkatkan kegemaran membaca pada anak. Link dan poster tersebut selanjutnya saya bagikan di grup kelas.
