Mohon tunggu...
Bernadetha Wahyu A
Bernadetha Wahyu A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Andai, sebuah kata yang diperlukan untuk membantumu menerima hal-hal yang sulit diterima.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penipu

27 Agustus 2021   20:45 Diperbarui: 27 Agustus 2021   21:43 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa mereka menipu?
Cercah-cercah yang dulu begitu mereka dukung
Sampai kapan harus aku pertahankan?
Sanggupkah aku menerima pecahan ini

Dengan yakin kau menanamkan kepercayaan padaku
Tak terlihat bahwa jari-jarimu gemetar dalam daging
Gigi mu bertabrak menciptakan sedikit gertakan
Dan tatapan penuh percaya mengelabuhi mangsa

Aku percaya kau menipu
Tanganku tak melahirkan harapan
Aku percaya omong kosongmu tak pernah berakhir
Karena sakit itu tertanam jelas
Memenuhi gelagat yang kau tahan

Segala percobaanku gagal
Melukis angin
Menanam rindu
Bahkan memetik kebersamaan

Dalam diam mereka tertawa
Mencemooh di balik handalnya mereka
Membicarakan amarahku
Merusak mimpi penuh arti

Terlebih kau masih bungkam
Kelirukah aku yang tak sabar?
Terlalu jauh kisah ini berlalu
Bukan itu mau ku!

Berguna sedetik menambah warna
Tak pernah ku lakukan
Entah tak terlihat, atau mereka menghapus kuning ku

Hilang dalam duniaku
Berjalan tak sampai tujuan
Tenang tak pernah terpikir
Melayang-layang mengukir diri

Siapa aku bisa tertipu semudah itu
Kekosongan bualan pada dirimu
Hanya menyumbal kebenaran misterius

Benarkah aku bodoh?
Hingga kau berani membodohiku

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun