Mohon tunggu...
Bernadetta B
Bernadetta B Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Sosiologi Antropologi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Religi Orang Jawa (Masa Akulturasi Budaya Jawa, Agami Jawi, Gerakan Mistik, Magic, Ilmu Kebatinan, Serta Memahami Konstruksi Sosial Tradisi Islam Lokal)

13 Juni 2013   21:26 Diperbarui: 4 April 2017   18:27 2332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aqiqahan

Rumah

5

Nyadran laut, tutup playangan

Sedekah laut

Pesisir

KESIMPULAN

Budaya Jawa yang ada saat ini adalah warisan nenek moyang dari zaman dahulu yang terus turun temurun hingga sekarang. Tradisi ini sebagian karena pengaruh Hindu Budha, karena kita ketahui bahwa Hindu Budha serta kepercayaan animisme dinamisme masuk ke Indonesia terlebih dahulu sebelum agama Islam. Sehingga Agama Islam yang sekarang adalah campuran dengan kepercayaan Hindu Budha (Islam kejawen) tetapi tidak semuanya, karena Islam itu sendiri di Indonesia terdiri dari banyak aliran Agama Islam. Sehingga hal ini menyebabkan adanya Agami Jawi dan Agami Islam Santri. Namun beberapa tradisi saat ini mulai ditinggalkan karena pengaruh perkembangan zaman dan modernisasi. Agama Islam di Pulau Jawa sebagian besar disebarkan oleh para wali yaitu ada sembilan orang wali yang biasa kita sebut wali sanga.

Banyak perbedaan antara Agami Jawi dan Agami Islam Santri, mulai dari sistem keyakinan hingga sistem upacara. Selain itu orang jawa juga percaya dengan gerakan mistik dan gerakan kebatinan, serta ilmu gaib, ilmu sihir, dan ilmu petangan. Jadi apabila ada sesuatu hal terjadi di bumi, baik itu fenomena alam, orang jawa banyak mengkaitkannya dengan hal-hal tersebut di atas, bukan secara logis atau nalar. Ini membuktikan bahwa tradisi yang ada di jawa masih cukup kental, terutama pada masyarakat pedesaan. Tetapi walaupun terjadi perbedaan dalam hal keyakinan pada masyarakat, hal ini jangan sampai dijadikan sebagai pemecah belah, seharusnya dengan adanya berbagai perbedaan membuat kita dapat saling menghargai dan menghormati antar sesama manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Endraswara Suwardi. 2005. Budaya Jawa. Yogyakarta: Gelombang Pasang.

Koentjaraningrat. 1994. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

M.H.As’ad El Hafidy. 1982. Aliran-Aliran Kepercayaan dan Kebatinan Di Indonesia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Syam Nur. 2005. Islam Pesisir. Yogyakarta: LkiS Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun