Mohon tunggu...
Berlina Putri Tampubolon
Berlina Putri Tampubolon Mohon Tunggu... Lainnya - Aku Mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar

believe that God will definitely provide the best for us.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kegiatan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

11 Desember 2020   00:08 Diperbarui: 11 Desember 2020   00:12 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Seperti yang sudah kita ketauhi bahwa pandemi covid-19 sudah melanda negara Indonesia pada bulan maret 2020. Saat itu semua kegiatan sempat diliburkan kurang lebih selama dua minggu, dengan tujuan untuk mengurangi penyebaran virus tersebut. Namun cara tersebut tidak efektif karena, dan pemerintah mengeluarkan penanganan lain dengan menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan-kegiatan secara online baik dari kegiatan kantor, persekolahan atau perkuliahan, dan kegiatan-kegiatan umum lainnya. Pemerintah juga mengeluarkan kebijakan dengan menerapkan karantina atau lockdown, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), social distancing dan wajib masker.

Pada bulan Maret 2020 Pemerintah khususnya bagian pendidikan yaitu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh atau online. Kemendikbud mengeluarkan kebijakan tersebut untuk mengurangi kontak langsung dan mengurangi penyebaran virus covid-19. Pembelajaran secara daring ini bukan hanya terjadi di tingkat SD,SMP,dan SMA tapi terjadi juga di Perguruan Tinggi.

Kebijakan tersebut banyak membuat para siswa atau mahasiswa, guru, dan dosen kesulitan, serta orang tua di rumah banyak mengeluh bahwa perubahan pembelajaran ini sangat sulit. Karena para guru dan dosen bukan hanya memberikan tugas namun juga membuat pertemuan atau membut grup dengan orang tua murid untuk mengetahui aktifitas apa yang akan dilaksanakan. Saat itu tidak hanya pembelajaran saja yang dilakukan secara online, ujian-ujian juga dilakukan secara online.

Perubahan kebijakan yang sangat mendadak ini membuat banyak orang dalam bidang pendidikan kewalahan. Dalam hal ini baik tenaga pendidik dan peserta didik dituntut untuk dapat mengerti teknologi dengan cepat, karena semua pembelajaran dilakukan dengan teknologi. Pendidik dan peserta didik juga diminta untuk mampu bersikap kreatif dan inovatif untuk menyesuaikan dengan kebijakan yang baru tersebut.  

Kebijakan ini juga sangat membuat pegajar dan peserta didik kewalahan. Karena banyak dari peserta didik khususnya di Desa sulit mendapatkan jaringan. Sehingga mereka harus berjalan dahulu kearah yang lebih terbuka untuk mendapatkan signal, dan jika mereka tidak mendapatkan jaringan atau saat pembelajan di pertengahan jaringan terputus peserta didik akan tertinggal materi.

Saya sendiri selaku mahasiswa semester 1 di STT HKBP Pematangsiantar sangat tidak menyetujui cara pembelajaran yang dilakukan secara online. Karena dalam pembelajaran online peserta didik hanya selalu dituntut dengan tugas-tugas. Peserta didik jarang sekali mendapatkan penjelasan dari guru atau dosen, sehingga banyak peserta didik yang menyepelekan dan mereka menjadi tidak paham akan materi.

Bahasa Indonesia adalah salah satu mata kuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa semester 1. Pada awal masuk semester 1 kami masih melaksanakan kuliah bahasa Indonesia secara tatap muka yang diampu oleh bapak dosen Junifer Siregar, M.Pd. Namun setelah 2 bulan berjalan kami dipulangkan ke rumah kami masing-masing dikarenakan terdapat teman kami yang terpapapar virus covid-19 sehingga kami pun melaksanakan kegiatan pemebelajaran secara online.

Saat masih dilakukannya tatap muka semua pembelajaran dari awal hingga akhir berjalan dengan baik, penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh bapak dosen juga sangat mudah dipahami. Karena bapak dosen dapat memberikan metode metode penyampaian materi dengan mudah. Tugas tugas yang diberikan oleh bapak dosen juga masih dapat kami kerjakan sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.

Saat kami sudah menjalankan pemebelajaran online saya sangat terkejut karena metode pembelajarannya sangat berbeda sekali. Saya merasa kurang meresapi apa yang dipelajari dan dijelaskan karena penyampaian materi yang kurang pas. Jadi saat pembelajaran sudah selesai saya mengulang atau membaca kembali materi yang disampaikan oleh teman teman saya.

Namun perlu kita ingat bahwa, pembelajaran secara online tidak selalu merugikan. Dari pembelajaran online juga dapat kita temukan beberapa hal positif yaitu, kreatifitas dan kemandirian peserta didik semakin meningkat, semakin banyak terbuka aplikasi belajar online, interaksi keluarga dan peserta didik juga semakin banyak dan luas. Telah berakhir pembelajaran bahasa Indonesia pada semester 1 ini baik secara offline dan online, semoga pembelajaran-pembelajaran yang disampaikan terus dapat kami pahami. Harapan kita semua baik peserta didik dan pengajar, semoga wabah ini cepat berakhir dan dapat kembali melakukan pembelajaran secara offline.

========================================

Berlina Putri Tampubolon

Mahasiswa STT HKBP Pematangsiantar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun