Mohon tunggu...
Berlin Sianipar
Berlin Sianipar Mohon Tunggu... -

Seorang anak muda yang penuh semangat untuk belajar berbagai macam hal dan lalu mengkaryakannya dalam kehidupannya demi memperkaya dirinya sendiri dan memperkaya orang-orang di sekelilingnya, secara material dan spiritual... :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Buta yang Luar Biasa

9 Mei 2010   11:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:19 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nonton Kick Andy kemaren ? Saya nonton. Dan saya terpesona oleh seorang pemuda berumur 16 tahun yang buta sejak lahir tapi kemampuan bermain piano jazznya luar biasa. Ia memainkan sebuah lagu sebagai penutup acara Kick Andy malam itu. Begitu luar biasanya sehingga memaksa saya menjelajah Youtube untuk mencari video Ade Irawan itu. Ini salah satu yang saya temukan. Ade Irawan dan kawan-kawan bermain dalam sebuah pementasan.

Dua kata dari mulut saya untuk Ade Irawan : LUAR BIASA !

Kebutaan -- dan keberbedaan fisik lainnya --  seringkali membuat kita berpikir dan bertanya, mengapa Tuhan menciptakan orang-orang yang tidak seperti manusia pada umumnya itu ? Hal itu kadang membuat orangtua yang memiliki anak yang berbeda itu menjadi bingung, jengkel, bahkan marah pada Sang Pencipta. Untunglah tak semua orangtua begitu. Memiliki anak yang buta sejak lahir ternyata bukan sebuah kutukan bagi orangtua Ade Irawan. Sebuah kebetulan yang bukan kebetulan ketika mereka tinggal di Inggris di mana diajarkan bahwa anak yang terlahir buta biasanya memiliki kemampuan musikal yang istimewa. Itulah yang menjadi bekal mereka mengantarkan Ade Irawan berkeliling dari kafe ke kafe untuk mengenalkan Ade Irawan pada musik. Kini, Ade Irawan berumur 16 tahun dan ia sudah diakui sebagai salah satu musisi jazz terbaik di Chicago. Wow !

Ah, saya jadi teringat seorang buta lainnya (saya lupa namanya) di dekat rumah simbah saya di Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta. Ia tak mau berpangku tangan hanya karena ia buta. Ia memilih untuk berkarya dan bekerja secara normal. Pilihan pekerjaannya jatuh pada pekerjaan jasa servis payung. Membuka sebuah bengkel kecil semi permanen, ia melayani masyarakat yang membutuhkan jasa perbaikan payung. Tidak berkelas internasional seperti Ade Irawan memang, tapi tetap bagi saya orang-orang seperti itu adalah orang-orang luar biasa.

Menyimak angka pengangguran terdidik yang semakin tinggi setiap tahunnya, saya jadi berpikir. Kalau orang-orang yang kita cap sebagai orang yang cacat, berkekurangan, tidak normal, bahkan mungkin terkutuk, mampu berkarya bahkan secara luar biasa tanpa mengeluhkan kekurangan mereka, sementara yang anggota tubuhnya lengkap dan berfungsi normal lha kok malah jadi pengangguran ? Trus yang cacat dan tidak normal itu sebenarnya siapa ?

Nampaknya kita harus memikirkan ulang cap yang sering kita tempelkan pada orang-orang yang kondisi fisiknya tidak sama dengan kita. Ade Irawan telah membuktikan bahwa Tuhan tidak menciptakannya cacat. Tuhan menciptakan Ade Irawan sebagai sebuah masterpiece. Ya, benar. Sebuah masterpiece.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun