Pada hal ini, fasilitas pelayanan yang dimaksud artinya akses yang mudah diperoleh sang rakyat buat melaksanakan banyak sekali kegiatan mirip aktivitas ekonomi, yang mencakup tersedianya sentra sentra perdagangan, perbankan hingga asurnasi.Â
Selain itu, juga terdapat kegiatan sosial mirip sekolah hingga universitas, tempat tinggal sakit, kawasan hiburan sampai taman kota serta infrastruktur yang memadai mirip jalan raya, angkutan umum, penyediaan air bersih, listrik, telepon, serta lain lain.Â
Faktanya, biaya hayati pada kota lebih tinggi, kepadatan penduduk lebih tinggi, kualitas udara yang di nilai lebih jelek dan memiliki tingkat kriminallitas yang cukup tinggi.Â
Fenomena banyaknya jumlah penduduk yang tinggal pada kota tentunya bisa menjadi keuntungan sekaligus tantangan bagi pemerintah pada mengelola kota.Â
Kota akan sebagai wadah buat memfasilitasi inovasi, produksi, dan perdagangan yang akan menaikkan taraf hidup orang pada kota tersebut sekaligus dapat meningkatkan perekonomian kota. Namun, semakin banyaknya penduduk yang tinggal pada kota akan menjadi tantangan yang wajib diantisipasi contohnya munculnya tantangan terkait tingkat kebersihan, kebisingan, serta kepadatan penduduk.Â
Contohnya ialah banyaknya lokasi industri di Kota Surabaya tersebut karena jeda rumah yang dekat menggunakan lokasi kerja menjadi pertimbangan bagi pekerja tadi.Â
Bila lokasi huniannya relatif jauh buat mencapai lokasi industri maka akan timbul stagnasi di jam jam masuk kerja juga pulang kerja. Sedangkan jam kerja yang tinggi maka akan mempengaruhi porto yang dikeluarkan para pekerja buat mencapai lokasi industri.Â
Hal ini akan berdampak negatif sebagaian akbar pekerja yang memiliki syarat ekonomi yang kurang diantaranya merupakan terjadi permukiman kumuh pada kota. Hal ini jika dibiarkan tentunya akan menampaikan dampak negatif terhadap kondisi lingkungan dan juga sosail.Â
Maka dari itu, ekonomi perkotaan berperan penting pada memahami berbagai persoalan yang ada berasal perkembangan ekonomi pada perkotaan serta tahu kebijakan pemerintah pada rangka mengurangi serta menyampaikan solusi terhadap masalah yang ada pada perkotaan. Perkembangan Kota Surabaya dapat kita lihat di kawasan sentra kota, dimana terjadinya peningkatan perkembangan fisik sasial kota.Â
Pemanfaatan ruang kota juga kegiatan aktivitas kota seperti di sektor per dagangan dan industri. Berakumulasinya berbagai fungsi utama kota di daerah sentra kota ini, tidak hanya didukung oleh letak Kota Surabaya secara geografis, namun juga didukung yang berfungsinya elemen elemen kota seperti pelabuhan, yaitu Pelabuhan Tanjung Perak.Â
Secara nasional pelabuhan Tanjung Perak menempati peringkat ke dua terbesar pada arus bongkar muat sehabis Pelabuhan Tanjung Priuk (jakarta).Â