Penghasilan yang di dapat pun kadang tidak sebanding dengan letih yang diterima berasal pekerjaan yang dilakukannya ketika di Surabaya. Mereka hidup dengan bergelimang harta tanpa memikirkan orang lain yang ada di sekitarnya. Sama seperti halnya orang miskin, penghasilan yang diterima orang kaya pula tidak sebandin dengan letih yang di dapat. Tetapi yang membedaknnya artinya jika orang miskin pekerjaan yang dilakukan sangat melelahkan menggunakan penghasilannya yang sangat sedikit. Tidak sinkron menggunakan orang kaya yang pekerjaanya tidak menghasilkan lelah namun penghasilan yang didapatnya sangatlah banyak. Hal ini yang membedakan orang kaya dengan orang miskin artinya tempat tinggalnya.Â
Orang miskin memiliki tempat tinggal pada daerah kumuh, mirip bantaran sungai, bantaran kereta api, atau wilayah padat penduduk. Sedangkan pada orang kaya memiliki tempat tinggal diperumahan, apartemen, ataupun hotel. Dispratitas tersebut sangatlah mencolok, dapat kita lihat secara eksklusif,sebab seringkali dipandang yang sebenrnya mereka tinggali adalah tempat yang saling berdekatan. Tempat tinggal apartemen yang dibangun bersebalahan menggunakan daerah padat penduduk. Bahkan tak sedikit daerah padat penduduk yang di gusur atau direlokasi buat pembangunan apartemen. Hal tadi artinya model nyata adanya kesenjangan sosial di warga kota Surabaya atau yang biasa di sebut kota pahlawan tercinta kita.