Mohon tunggu...
Jasmine
Jasmine Mohon Tunggu... Mahasiswa - just an ordinary human

you are the perfect version of yourself when you are happy with yourself -eajpark

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Visiting Hours (terinspirasi dari lagunya Ed Sheeran dengan judul yang sama)

28 Oktober 2021   14:04 Diperbarui: 29 Oktober 2021   11:06 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Visiting Hours (Sumber Gambar: https://pin.it/6Eb9lsk)

Di suatu pagi yang cerah, angin berhembus pelan terasa sejuk juga damai. Seorang ayah dan anak perempuannya telah sampai di area pemakaman. Mereka ingin mengunjungi makam wanita yang sangat mereka cintai. Julian Xaviero merasa tidak sabar untuk berziarah ke makam mendiang istrinya, Jessya Arabelle. Hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi Julian, karena tepat di hari ini Jessya istrinya dan Jelisya putri mereka lahir, bahkan di hari ini juga tepat 7 tahun sejak kepergian istrinya dari dunia untuk selama-lamanya, tetapi rasa duka dan kerinduan yang mendalam akan sosok istrinya selalu menghantui Julian setiap saat. Walau begitu, rasa kerinduan itu dapat sedikit terobati dengan hadirnya buah hati mereka, Jelisya Arabelle Xaviero. Julian dan Jessya telah menikah selama 3 tahun saat Jelisya lahir. Tepat hari ini putri kecil mereka berulang tahun ke 7, Jelisya merupakan seorang gadis kecil yang cantik, cerdas dan menggemaskan.

***

Flashback on

Julian dan Jessya merupakan pasangan suami istri yang harmonis dan saling mencintai. Mereka bertemu saat di bangku perkuliahan, kebetulan mereka tergabung dalam UKM yang sama yaitu UKM Musik. Tetapi mereka tergabung dalam divisi yang berbeda, Julian tergabung dalam divisi band dan Jessya tergabung dalam divisi paduan suara. Takdir pun mempertemukan mereka hingga akhirnya mereka menjadi sepasang kekasih dan akhirnya menikah setelah menjalin hubungan kekasih selama 5 tahun. Walau terkadang hidup tidak selalu berjalan seperti yang diinginkan oleh mereka, tetapi mereka dapat melewati semuanya bersama dengan baik. Sama seperti pasangan suami istri yang pada umumnya menginginkan seorang anak, begitu pula dengan Julian dan Jessya.

Dahulu, saat Jessya diberitahukan dokter spesialis kandungan bahwa Ia sedang mengandung, Ia sangat senang dan beryukur sekali karena mengetahui akan segera memiliki anak setelah menunggu selama 3 tahun. Begitu juga dengan Julian, Ia sangat senang dan bersyukur akan segera menjadi seorang ayah. Saat Ia mendengar kabar itu, Ia merasa bagaikan dilimpahi kebahagiaan yang berlipat-lipat atas buah kesabarannya dengan Jessya dalam menunggu selama 3 tahun untuk memiliki seorang anak.

Sayangnya saat kehamilan Jessya menginjak 7 bulan, Dokter memberitahukan bahwa dirinya menderita kanker serviks stadium 3. Saat mendengar hal tersebut, Jessya pun shock dan menangis karena takut Ia tidak dapat memiliki seorang anak. Julian yang saat itu menemani Jessya langsung berusaha menenangkannya. Dokter pun menjelaskan bahwa apabila kanker tersebut bisa dideteksi di awal, penyakit itu masih bisa diatasi. Tetapi kalau stadiumnya sudah lanjut, bayinya dapat dilahirkan dan semoga masih dapat terselamatkan. Karena kanker yang diderita Jessya sudah stadium 3, maka Jessya disarankan untuk melahirkan bayinya secara prematur.  Julian sempat ragu akan hal itu, karena Ia takut jika hanya salah satu dari kedua orang yang Ia cintai yang akan selamat. Tetapi atas bujukan Jessya, Julian pun akhirnya menyetujuinya. Dokter juga memberitahu bahwa Jessya harus menjalani kemoterapi terlebih dahulu agar kankernya tidak semakin menyebar dan Jessya pun menurutinya.

***

Hari demi hari pun terlewati saat Jessya melakukan kemoterapi sesuai dengan anjuran dokter hingga tiba saatnya untuk Jessya melahirkan calon buah hatinya. Saat menunggu Jessya untuk dibawa ke ruang operasi, Julian merasa gelisah dan tak tenang. Berbeda dengan Jessya yang terlihat tenang sejak tadi, padahal sebentar lagi Ia akan berjuang antara hidup atau mati untuk melahirkan sang buah hati.

“Sayang, kamu yakin mau melahirkan anak kita secara prematur? Aku khawatir banget kalau hanya salah satu dari kalian yang akan selamat.” Ucap Julian.

“Julian, bukannya kita udah membicarakan hal ini dari kemarin? Dokter kan juga udah menyarankan agar aku melahirkan bayinya secara prematur. Jadi kamu ga usah khawatir ya. Yang penting kamu harus selalu berdo’a supaya aku dan anak kita selamat. Okay?” Ucap Jessya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun