Mohon tunggu...
Berliana  Wusqo
Berliana Wusqo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bismillah berusaha dan terus berusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gangguan Perkembangan Membaca? Ini Solusinya!

13 April 2021   23:25 Diperbarui: 14 April 2021   00:06 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Para orangtua sering beranggapan bahwa anak-anak usia sekolah yang belum bisa membaca dan menulis merupakan ukuran ketidak mampuan mereka. Anak yang sudah bersekolah dan belum lancar membaca dianggap bodoh atau tertinggal. 

Bisa saja terjadi anak itu menderita disleksia. Kemampuan membaca pada anak normal, sudah muncul sejak usia enam atau tujuh tahun, namun anak disleksia tidak mampu untuk itu. Bahkan sampai usia dewasa mereka masih mengalami gangguan keduanya. Seperti misalnya kata "pulang" ducapkan menjadi "puang". Atau kata "mandi" menjadi "pagi". Disleksia ditandai dengan adanya kesulitan membaca pada anak maupun dewasa yang seharusnya menunjukkan kemampuan dan motivasi untuk membaca secara benar dan lancar. 

Pada anak usia prasekolah, adanya riwayat keterlambatan berbahasa atau tidak tampaknya bunyi dari suatu kata (kesulitan bermain kata-kata yang berirama, kebingungan dalam menghadapi kata-kata yang mirip, kesulitan belajar mengenal huruf) misalnya kata "kakak" diucapkan "gagak" disertai dengan adanya riwayat keluarga yang menderita disleksia, menunjukkan faktor risiko yang bermakna untuk menderita disleksia. Berikutnya, pada anak usia sekolah biasanya keluhan berupa kurangnya kemampuan tampil membaca di sekolah, misalnya kata "ayam" dibaca "maya", tetapi orangtua dan guru sering tidak menyadari bahwa anak tersebut mengalami kesulitan membaca.

Anak disleksia akan terlihat terlambat berbicara, tidak belajar huruf di Taman Kanak-Kanak dan tidak belajar membaca di Sekolah Dasar. Tentunya, Anak tersebut akan semakin ketinggalan dalam hal pelajaran sedangkan guru dan orang tua merasa  semakin heran mengapa anak dengan tingkat kepandaian yang cukup baik mengalami kesulitan membaca. 

Walaupun anak telah diajarkan secara khusus, namun anak tersebut membaca dengan lebih lambat. Ia mengalami gangguan dalam membaca bahkan bingung mengenali huruf dan angka yang mirip. 

Selain itu penderita disleksia akan mengalami gangguan kepercayaan diri. Melalui pengamatan kesulitan membaca yang dialami anak-anak maka ada kecenderungan bahwa pemicu disleksia adalah kelainan neurobiologis, yang ditandai dengan kesulitan dalam mengenali kata dengan tepat, baik dalam pengejaan dan pengkodean simbol. Kesulitan membaca yang dialami anak disleksia, tidak ada hubungannya dengan tingkat intelegensi mereka. Bahkan dalam beberapa kasus, anak disleksia jauh lebih cerdas daripada anak normal lainnya.

  • Tanda-tanda gangguan perkembangan membaca

  • Perkembangan bicara yang lebih lamban dibandingkan anak-anak seusianya.
  • Kesulitan memproses dan memahami apa yang didengar.
  • Kesulitan menemukan kata yang tepat untuk menjawab suatu pertanyaan.
  • Kesulitan mengucapkan kata yang tidak umum.
  • Kesulitan mempelajari bahasa asing.

Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca. Diantaranya yaitu:

  • Faktor fisiologis

Termasuk kesehatan fisik, pertimbangan neurologis dan jenis kelamin. Beberapa ahli berpendapat bahwa keterlambatan perkembangan sistem saraf (seperti berbagai cacat otak) dan kurangnya kematangan fisik adalah salah satu faktor yang menghambat anak-anak untuk meningkatkan pemahaman bacaan mereka.

b. Faktor intelektual

Istilah "kecerdasan" didefinisikan sebagai jenis aktivitas berpikir yang mencakup pemahaman dasar dan respons yang tepat untuk situasi tertentu. Secara umum, ada hubungan antara kecerdasan yang ditunjukkan oleh IQ dan rata-rata peningkatan kemampuan membaca korektif. Tingkat kecerdasan membaca itu sendiri pada dasarnya adalah proses berpikir dan pemecahan masalah. Dua orang dengan IQ berbeda pasti akan memiliki hasil dan kemampuan membaca yang berbeda.

  • Faktor lingkungan

juga mempengaruhi kemajuan membaca siswa. Latar belakang dan pengalaman anak-anak di rumah. Lingkungan dapat membentuk kepribadian, sikap, nilai, dan keterampilan bahasa anak. Kondisi keluarga mempengaruhi penyesuaian pribadi dan pribadi anak dalam masyarakat. Pada gilirannya kondisi ini dapat membentuk anak, dan juga dapat menghalangi anak untuk belajar membaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun