Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jangan Jadi Layangan, Jadi yang Lain Saja

28 Januari 2022   07:25 Diperbarui: 28 Januari 2022   19:11 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Layangan Putus  Detik.com)

Nah, kalau sebuab pernikahan disamakan dengan layang-layang, kasihan banget. Berarti pernikahan tersebut adalah pernikahan yang sangat rapuh, gampang sobek, cepat rusak, hancur, dan tidak bisa diselamatkan lagi.

#2. Tali layang-layang juga ringkih.
Tali layang-layang juga sama ringkihnya dengan bahan layangannya. Diadu sedikit sama benang layang-layang yang lebih kuat, dijamin putus.

Tentu kita nggak mau kisah percintaan kita diikat dengan tali cinta yang gampang putus. Ada gangguan sedikit dari ikatan yang lebih kuat, termasuk gangguan dari pelakor dan pebinor, ikatan tersebut putus. 

#3. Layangan sering menjadi ajang aduan.
Paling sering dilakukan, layangan bukan hanya diterbangkan, tetapi untuk diadu dengan layangan orang lain. Bermain layangan menjadi ajang perlombaan.

Siapa yang bisa memutuskan tali layangan orang lain, dialah pemenangnya, dan berhak atas layangan pihak yang kalah.

Lha, pernikahan bukan ajang aduan atau perlombaan, kali. Apa ada yang mau bikin perjanjian pernikahan bahwa nanti pernikahannya akan diadu dengan pihak lain, seperti pihak ketiga? Siapa yang menang, dia pemiliknya. Tentu nggak ada yang mau begitu.

#4. Main layangan bersifat musiman.
Sepertinya jarang ada orang yang bermain layangan di musim hujan. Karena begitu kena air hujan, layangan akan hancur.

Permainan ini pasti akan ramai dimainkan pada musim kemarau. Langit cerah dan kondisi angin mendukung untuk layang-layang bisa terbang mengangkasa.

Nah, kasihan banget kalau pernikahan disamakan dengan layangan. Pernikahan tersebut hanya akan bergerak maju mengejar kebahagiaan di musim-musim tertentu. Sedangkan di musim-musim lainnya, pernikahan mangkrak tak bergerak, disimpan di gudang layaknya seperti barang mati.

#5. Layangan hanyalah permainan, dan bisa tetap terbang sangat bergantung dari si pengendali.
Yang pasti, layangan hanyalah sebuah permainan. Selamaa seorang pemain layangan tetap memegang tali/benang layangan, selama itu pula layangan itu ada dalam kendalinya dan bisa terbang tinggi.

Begitu si pemain bosan, capek, atau kesal misalnya, dan melepaskan pegangan pada tali, layang-layang itu pun terbang tak terkendali, dan berakhir jatuh atau tersangkut di suatu tempat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun