Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama FEATURED

Persiapan Krusial yang Perlu Diperhatikan agar Berkendara Tetap Aman

7 November 2021   09:57 Diperbarui: 22 Januari 2022   09:22 1181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berkendara di jalan raya (Kompas.com/Kristianto Purnomo)

Berkendara di jalan raya memang seharusnya tidak dianggap sepele, main-main, atau buat ugal-ugalan. Soalnya nyawa cuma satu, hilang nggak ada gantinya.

Banyak hal krusial yang sebaiknya diperhatikan dan dipersiapkan dengan baik sebelum maupun saat berkendara.

Emosi yang stabil
Berada di jalan raya sebaiknya dalam keadaan emosi yang stabil. Kalau memang sedang tidak dalam mood yang baik, sebaiknya tidak usah berkendara dulu.

Andaipun memang harus bepergian, lebih baik menyerahkan pada orang lain untuk berada di depan setir. Atau naik kendaraan umum saja sekalian, cari aman.

Sekali waktu, kakak kedua pulang dari kantor menggunakan motor. Di kawasan Kuningan, tiba-tiba saja kakak kedua menabrak separator busway, tubuhnya terlempar dari motor, kecelakaan tunggal.

Ternyata, hari itu kakak kedua sedang menghadapi banyak masalah di kantor. Akibatnya, tidak fokus saat berkendara, dan terjadilah kecelakaan. Salah satu tulang di sekitar bahunya patah, dan satu bulan tidak bisa ngantor!

Kondisi tubuh yang segar
Lagi-lagi kisah pengalaman si kakak kedua. Bro saya satu ini kurang disiplin perihal jam tidur. Sering kali dia baru tidur setelah lewat tengah malam.

Padahal waktu tidur yang cukup itu sangat penting, terutama bagi para pekerja yang berkendara sendiri pergi dan pulang kantor.

Kebiasaan jeleknya ini membuat saya waspada bila berkendara bersamanya. Bahkan ketika satu kali lewat tengah malam kami maaih di tol Cipularang arah Jakarta, saya tidak mau tidur neski mata sudah lima watt.

Saya duduk persis di belakang kakak kedua yang sedang nyetir, dan saya berusaha terus mengajaknya ngobrol, agar dia tidak mengantuk.

Akan tetapi, sekali waktu karena kebiasaan jeleknya ini, terjadi insiden yang tidak diharapkan. Ketika itu dia menyetir sendiri dari Jakarta menuju Semarang, untuk urusan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun