Semakin disesalkan, dalam pertemuan tersebut mereka melepaskam masker. Saya dan suami sempat geleng-geleng kepala melihat keadaan ini, namun kami sungkan untuk menegur, karena memang bukan hak dan wewenang kami.
Hal ini yang membuat tidak habis pikir. Di tengah usaha pemerintah menekan laju penambahan kasus positif covid-19, sebagian masyarakat malah abai dan terkesan tidak peduli dengan protokol kesehatan.
Berkaitan dengan meningkatnya kasus positif Covid-19 terutama di DKI Jakarta, bagaimana dengan rencana digelarnya Pembelajaran Tata Muka (PTM) mulai Juli 2021? Apakah akan tetap dilaksanakan?
Saya dan suami sebagai orang tua siswa, sejak awal kurang setuju dengan keputusan pemerintah ini.Â
Anak saya kebetulan bersekolah di salah satu SD di DKI Jakarta, namun baru lulus dan segera melanjutkan ke SMP yang ada di wilayah Jakarta Selatan.
Ungkapan ketidaksetujuan tersebut kami tuangkan juga pada kuesioner yang diedarkan pihak sekolah anak saya perihal PTM.
Banyak hal yang menjadi pertimbangan kami hingga menolak PTM digelar dalam waktu dekat.
Alasan utama tentunya adalah karena masih masifnya penyebaran virus Covid-19. Bahkan meningkat cukup signifikan usai libur lebaran yang baru lewat. Ditambah lagi dengan ditemukan kasus Covid-19 varian baru.
Memang betul sebagian besar atau mungkin seluruh guru di DKI Jakarta telah divaksin, tetapi para siswa kan belum divaksin karena memang belum ada vaksin untuk anak-anak. Bahkan sebagian orangtua pun masih banyak yang belum menerima vaksin.
Sekalipun protokol kesehatan diterapkan secara ketat di sekolah, kemungkinan anak tertular virus Corona bisa saja terjadi.