Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Perjodohan Berujung Penderitaan, Jangan Sampai Terjadi

23 Mei 2021   07:12 Diperbarui: 23 Mei 2021   18:18 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pasangan menikah| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Akan tetapi, ada pula perjodohan yang tanpa paksaan secara terang-terangan, namun mereka yang dijodohkan merasa tidak ingin mengecewakan orang-orang terdekat yang telah menjodohkannya, kemudian menerima saja perjodohan tersebut tanpa pertimbangan yang matang.

Saya telah melihat beberapa pernikahan yang berawal dari perjodohan dan tanpa pemikiran panjang, pada akhirnya rumah tangga tersebut berjalan kurang harmonis.

Salah satu di antaranya, pernikahan yang dijalani seorang wanita, bernama Tesia (bukan nama sebenarnya).

Tesia dan suaminya masih berkerabat dekat dan sudah saling mengenal sejak kecil. Pernikahan mereka terjadi lantaran dijodohkan oleh orangtua mereka masing-masing.

Entah apa alasan sebenarnya dari perjodohan tersebut. Sepertinya orangtua kedua pihak bermaksud mempertahankan kedekatan keluarga.

Walaupun Tesia sedari kecil sudah mengenal suaminya, namun sesungguhnya Tesia tidak mengenal karakter sesungguhnya dari suaminya itu. Saat kecil, mereka hidup berjauhan karena tinggal di kota yang berbeda.

Tesia dan suaminya yang sudah dididik sejak kecil untuk menjadi anak yang patuh pada orangtua, kemudian menerima saja perjodohan tersebut. Sekalipun tanpa didasari cinta, dan tanpa pertimbangan panjang, mereka menikah hanya demi menyenangkan orangtua.

Saya memahami bahwa Tesia berharap setelah menikah, cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Apalagi bila pria yang dijodohkan dengannya memperlakukannya dengan manis. Tentu mudah saja bagi seorang wanita untuk mencintai orang yang mencintainya.

Hanya saja, sayangnya, alur kehidupan tidak selalu berjalan seperti apa yang diharapkan. Laki-laki yang akhirnya menjadi suami Tesia memiliki karakter yang jauh dari impian Tesia tentang suami idaman.

Karakter mereka sangat bertolak belakang. Tesia yang berkarakter lebih luwes, bertentangan dengan karakter suaminya yang cenderung kaku dan tidak bisa dibantah.

Suami Tesia juga tidak menyukai hal-hal berbau romantis. Suami Tesia lebih menikmati hidup dengan caranya sendiri tanpa mempertimbangkan kehadiran Tesia sebagai istrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun