Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pengalaman Saya, Mengalami Pendarahan Setiap Usai Berhubungan Seksual

24 April 2021   05:00 Diperbarui: 25 April 2021   01:03 4209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber : Shutterstock via Kompas.com)

Selama menunggu hasil tes, saya diserang kekhawatiran. Biasa, overthinking lagi. Lebay memang. Hasilnya belum diketahui, saya sudah sibuk membayangkan yang tidak-tidak. Saking takutnya, saya sampai menunda kedatangan ke rumah sakit sampai dua minggu kemudian.

Dokter tersebut tertawa ketika saya mencerminkan kekhawatiran saya hingga menunda kedatangan ke rumah sakit.

"Ibu.. kalau hasilnya kurang baik, tentu kami akan segera menghubungi Ibu," kata dokter obgyn tersebut.

Jadi, hasil Pap Smear saya ternyata "bersih". Tidak ada tanda-tanda pertumbuhan sel yang abnormal yang dapat tumbuh menjadi sel kanker. Itu sebabnya saya tidak segera dihubungi pihak rumah sakit perihal hasil tes tersebut.

Puji syukur pada Tuhan atas kebaikan-Nya. Kekhawatiran saya pun tidak beralasan. Dokter mengatakan, pendarahan yang saya alami murni karena infeksi. Infeksi rahim yang saya alami dalam istilah kedokteran dikenal dengan istilah Endometritis. Endometritis adalah peradangan pada dinding rahim yang umumnya disebabkan oleh infeksi.

Untuk mencari tahu penyebab infeksi tersebut, kami pun mengobrol lama dengan dokter yang sangat ramah ini. Dari hasil konsultasi tersebut, terungkap, salah satu yang mungkin menjadi penyebab terjadinya infeksi adalah kebiasaan kami yang berhubungan intim saat saya sedang menstruasi, dan tanpa dilaksanakan dengan cara yang benar. Infeksi terjadi karena adanya penyebaran kuman dari vagina.

Kemungkinan penyebaran kuman ini terjadi pada saat berhubungan seksual kala menstruasi. Ketika berdarah, keadaan dalam vagina lembap dan dipenuhi bakteri, lalu masuklah penis yang belum tentu bebas kuman. Akibatnya bisa terjadi infeksi.

Memang selama beberapa bulan sebelumnya, beberapa kali saya dan suami berhubungan ketika saya sedang datang bulan. Tidak dilakukan pada hari pertama dan kedua yang biasanya darah cukup deras keluar, tapi pada hari ketiga dan seterusnya di mana darah yang keluar tidak banyak lagi.

Bagi mereka yang sudah menikah, tentu paham akan situasi ini. Bila hasrat sudah mendesak, rintangan apa pun akan diterabas, termasuk "palang merah" sekalipun.

Di samping itu, saya juga tidak sampai hati menolak suami, kasihan. Setelah penat dengan pekerjaan, seks bisa menjadi hiburan menyenangkan untuk mengikis lelah. Jadi ya sudah, sekalipun masih dalam masa "my period", kami tetap lanjut.

Dilansir dari alodokter.com, meskipun beberapa agama dan budaya menganggap hubungan seks saat haid merupakan hal yang dilarang atau tabu, secara medis hubungan seks saat menstruasi sebenarnya tergolong aman. Walaupun ada risiko, namun ada beberapa manfaat pula yang didapat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun