Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gara-gara Ulang Tahun yang Tertunda, Ibu pun Turun Tangan

14 April 2021   04:00 Diperbarui: 14 April 2021   06:42 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ulang tahun (Sumber : Pexels.com/Anna Shwets)

Diawali dengan permohonan maaf, saya konfirmasi terlebih dahulu perihal ada tidaknya kebiasaan tersebut di sekolah, seolah-olah saya tidak tahu.

Guru wali kelasnya merespons dengan cepat, dan membenarkan adanya kebiasaan memberikan ucapan selamat tersebut.

Lalu saya sampaikan apa yang menjadi kekecewaan anak saya di hari sebelumnya. Sang wali kelas cukup kaget dan meminta maaf.

Beliau katakan sepertinya mungkin guru piket yang bertugas hari itu melewatkan nama si ganteng. Selanjutnya beliau pun berjanji akan menginformasikan hal tersebut kepada guru piket.

Setelahnya, saya sampaikan kembali permohonan maaf karena harus merepotkannya untuk hal kecil ini. Untungnya beliau mengerti, bagi anak-anak, hal kecil seperti ini sangatlah berarti.

Siangnya, sepulang sekolah, si ganteng menceritakan dengan wajah gembira, bahwa namanya disebut dalam acara doa pagi. 

Di kelas pun, dia bercerita, wali kelasnya memanggilnya khusus untuk menyampaikan permintaan maaf karena sudah melupakan ulang tahunnya. Lalu lagu ulang tahun pun dinyanyikan untuk si ganteng.

Saya pun pura-pura terperangah dengan cerita so ganteng. Saya hanya berujar, "Tuh kan benar kata Mama, ibu guru lupa kemarin, jadi diganti hari ini."

Akhirnya, momen ulang tahunnya menjadi lebih istimewa di tahun tersebut karena adanya ucapan selamat ulang tahun yang tertunda ini.

Ya begitulah, apa yang terlihat sepele buat orang dewasa, ternyata begitu berarti bagi anak-anak.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun