Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Pandemi Belum Usai, Masihkah Kesehatan Anak Jadi Prioritas?

15 September 2020   20:27 Diperbarui: 18 September 2020   10:04 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)

Berhubung beberapa bahan makanan kering di rumah telah habis, pagi tadi saya dan suami terpaksa keluar untuk berbelanja di sebuah minimarket yang jauhnya dari rumah kira-kira 1 km.

Sebenarnya ada minimarket yang lebih dekat. Jaraknya kurang dari 200 meter dari rumah. Namun minimarket ini tidak pernah sepi pengunjung. Maka kami lebih sering berbelanja di minimarket yang agak jauh tapi lebih sedikit jumlah pengunjungnya. Bukan karena ingin berjalan+jalan, kami hanya ingin menjaga jarak aman dengan pengunjung yang lain, sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah.

Sepulang dari sana, kami melewati sebuah lembaga belajar(les) baca tulis. Les baca tulis ini umumnya menerima anak-anak usia kurang dari 7 tahun untuk belajar bersama mereka.

Pagi tadi suasana di tempat les tersebut cukup ramai, hampir memadati jalan yang ada di depannya. Sehingga jalan yang tidak terlalu lebar tersebut semakin sempit dan membuat tersendat beberapa kendaraan yang sedang melaju d sana.

Sepertinya sedang ada pergantian kelas di tempat les itu. Tampak dari adanya antrean motor di sepanjang pinggir jalan, disertai adanya kerumunan orangtua beserta anak-anaknya di halaman tempat belajar tersebut dan di pinggir jalan. Terlihat seperti antrean masuk dan keluar tempat les.

Sudah umum diketahui bahwa lembaga belajar baca tulis cukup menjamur di masa sebelum pandemi. Lembaga les baca tulis ini cukup diminati karena biaya belajarnya sedikit lebih murah dibanding TK .Jadi orangtua yang merasa terbebani dengan biaya sekolah di TK umumnya akan mendaftarkan anaknya ke tempat les baca tulis ini.

Yang utama dipelajari di sini umumnya adalah Calistung (Baca, tulis, berhitung), yang merupakan pelajaran mendasar bagi anak-anak usia pra sekolah agar mereka siap masuk SD.

Akan tetapi, sangatlah disayangkan. Pandemi Covid-19 belum berakhir. Pemerintah juga terus menggaungkan protokol kesehatan dengan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak). 

Bahkan pemprov DKI baru saja memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial berskala Besar), serta seharusnya anak-anak dijaga untuk tidak keluar rumah. Justru tempat les tersebut tetap buka dan menerima anak-anak belajar di sana.

Dengan ukuran ruangan belajar tempat les yang umumnya relatif kecil, bagaimana mereka bisa menjaga jarak, baik dengan teman belajarnya atau dengan gurunya? 

Sekalipun ada protokol kesehatan yang diterapkan di lembaga les tersebut, siapa yang bisa menjamin di tempat ini tidak akan terjadi penularan virus corona. Bisa saja anak-anak tersebut, atau guru yang mengajar, atau mungkin pula para orangtua yang mengantar merupakan OTG (Orang Tanpa Gejala).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun