Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ini Salah Satu Alasan Saya Berhenti Jadi Wanita "Kantoran"

2 Agustus 2020   20:33 Diperbarui: 3 Agustus 2020   08:58 2578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak (Sumber: Kompas.com)

Bila hal ini terus berlanjut, sungguh ironi, saya ibunya tapi tak diinginkan dan diharapkan kehadirannya. Tak pernah terlintas di benak dan saya tidak ingin menjalaninya.

Seandainya ada keluarga atau orangtua yang tinggal satu kota dengan kami yang bisa saya percayakan, mungkin akan lain ceritanya. Akan tetapi status saya dan suami sebagai anak rantau yang jauh dari keluarga memaksa kami berjuang sendiri. 

Sempat ada opsi dari ibu mertua untuk mengijinkannya mengasuh si ganteng dengan syarat membawanya pulang ke Blitar. Namun saya menolaknya. Saya tidak sanggup bila harus berpisah jauh dari anak.

Di samping karena merasa kurangnya kedekatan dengan anak, maraknya pemberitaan kekerasan seksual pada anak saat itu cukup membuat saya cemas, dan hal inilah yang paling memberatkan saya.

Saya percaya pada keluarga pengasuh si ganteng, tetapi saya tidak bisa percaya pada orang-orang yang bertandang atau yang berada di sekitar mereka, karena saya tidak mengenal mereka.

Sempat pula terpikir untuk mecari pengasuh baru yang tinggal menetap bersama kami agar lebih mudah mengawasinya. Namun ukuran rumah yang kecil minimalis tidak memungkinkan hal itu terwujud.

Ditambah lagi saya memang kurang menyukai konsep tinggal serumah dengan asisten rumah tangga atau siapapun yang statusnya sebagai pekerja dari si empunya rumah. Rasanya seperti kehilangan ruang privacy.

Bila saya berhenti bekerja, saya akan selalu dekat dan berada di sekitar anak. Dekat dengan anak berarti saya dapat menjaganya dari berbagai bahaya atau orang-orang yang mungkin saja berniat mencelakakannya termasuk kekerasan seksual. Situasi sekarang, anak perempuan atau anak laki-laki sama pentingnya dilindungi dari tindak kekerasan seksual.

Kasus kekerasan seksual terhadap anak terus meningkat dari waktu ke waktu. Pelakunya pun sebagian besar adalah orang-orang terdekat atau mereka yang berada di lingkungan sekitar anak.

Bagaimana kalau umurnya sudah 3 tahun, atau mungkin 5 tahun, lalu ada orang dewasa mengajaknya bermain dengan maksud jahat, dan lepas dari pengawasan ibu pengasuhnya, lalu terjadi pelecehan atau kekerasan seksual. Duh, tak bisa saya bayangkan.

Sekalipun di sisi lain ada keinginan untuk tetap memberi kontribusi dalam membangun ekonomi keluarga melalui penghasilan saya, juga memanfaatkan ilmu dan pendidikan yang sudah saya dapatkan dengan membangun karir, pada akhirnya keinginan untuk berada di dekat anak jauh lebih besar daripada keinginan apapun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun