Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sudah Siapkah Anak Anda Masuk SD?

10 Juli 2020   14:18 Diperbarui: 16 Juli 2020   21:30 1615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak-anak (Sumber: Freeimages.com/Elias Minasi)

Belum lagi, orang tua jadi benar-benar repot mengurusi semua tugas-tugas anak, sementara si anak tidak peduli dan sibuk bermain. Seandainya saja lebih sabar menunggu satu tahun lagi saja, mungkin Boy sudah benar-benar siap dan akan menyukai kegiatan belajar.

Menilik dari Kompas.com, yang dirangkum dari laman resmi Sahabat Keluarga Kemendikbud RI, ada 4 aspek yang mendasari pemerintah menetapkan usia 7 tahun, minimal 6 tahun untuk masuk SD. 

# Aspek Fisik
Di usia 7 tahun, anak dianggap paling siap secara fisik, sebagai persiapan untuk mampu diam di kelas sampai siang. Gerakan motoriknya sudah lebih bagus. otot dan syarafnya pun sudah terbentuk. Misalnya, anak tidak perlu lagi dibantu untuk memegang pensil dan mampu menulis sendiri. Sementara anak usia kurang dari 6 tahun terkadang belum siap, karena anak-anak usia ini masih suka bermain.

# Aspek Psikologis
Dalam teori perkembangan, anak mulai mampu berkonsentrasi pada usia di atas 6 tahun, Semakin bertambah usia, kemampuan konsentrasi meningkat dan mampu memilah materi secara baik. 

Anak yang terlalu dini masuk SD, umumnnya masih sulit berkonsentrasi, karena si anak masih mengembangkan kemampuan geraknya. Sehingga meskipun secara kemampuan intelektual si anak sudah mampu menyelesaikan soal -soal yang disediakan, anak seringkali bermasalah khususnya di kelas satu.

# Aspek Kognitif
Anak diharapkan sudah mampu membaca, menulis dan berhitung sederhana saat akan masuk ke SD. Selain itu, anak diharapkan mampu mengikuti instruksi, paham dan bisa mengerjakan soa-soal yang disediakan.

# Aspek Emosi
Anak yang terlalu dini masuk SD umumnya cukup matang secara akademik. Namun biasanya kematangan emosi dan kemandiriannya belum maksimal. Sementara di SD, anak diharapkan lebih mandiri dan tidak bergantung lagi pada orang tuanya.

Apabila anak masih minta ditunggu bunda atau mudah menyerah terhadap tugas yang diberikan dan tidak mau mengerjakan PR, atau lebih senang bermain, berarti anak belum siap secara emosi.

Kembali ke judul di atas. Siap atau tidaknya anak, tentu orang tua lebih tahu. Dan untuk itu, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan kesiapan anak dalam empat aspek di atas sebelum memasukkannya ke SD. 

Bila masih belum yakin, bisa dikonsultasikan ke psikolog anak apakah anak sudah siap atau belum. Karena keberhasilan dan perkembangan anak juga ditentukan oleh keputusan awal memasukkan anak ke SD.

Tabik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun