Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Baru, Ibadah Live Streaming, dan Serius dengan Aturan Stay at Home

23 Maret 2020   14:07 Diperbarui: 23 Maret 2020   14:22 1064
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Kemarin, hari Minggu ke empat di bulan Maret, tercipta sejarah baru buat kami sekeluarga. Bukan hanya buat kami, tapi mungkin juga buat banyak umat Kristen di luar sana. Minggu ini untuk pertama kalinya kami mengikuti ibadah secara daring atau live streaming.

Informasi tentang ditiadakannya ibadah di gereja, dan digantikan dengan ibadah secara live streaming ini telah kami terima edarannya dari beberapa hari yang lalu melalui website gereja tempat dimana kami beribadah.

Sesuai arahan dan himbauan dari pemerintah mengenai perkembanga virus Corona (COVID-19), maka seluruh ibadah Minggu Raya se-Jabodetabek 22 Maret 2020 diliburkan dan dipusatkan kepada ibadah online (live streaming)

Sepanjang hari Minggu kemarin, ada 6 pilihan waktu ibadah, yaitu jam 08.00, 10.00, 12.00, 14.00, 16.00 dan 18.00. dengan Pendeta yang melayani juga berbeda-beda.

Sejak semalam sebelumnya kami sudah mempersiapkan diri agar ibadah ini walaupun hanya di rumah namun bisa berjalan dengan lancar dan tetap khusuk. Kami sudah memutuskan akan mengikuti ibadah ke dua jam 10 pagi.

Sejak malam sebelumnya saya juga sudah mewanti-wanti, bahwa walaupun hanya ibadah di rumah, aturan tetap seperti di Gereja. Sepanjang ibadah, tidak boleh ngajak ngobrol atau sibuk sendiri. Tidak pegang hp. Tidak makan apalagi sambil nyamil. Tetap di kursi. 

Waduh, mama saklek. Iya, biarin, biar tertib. Hehe...

Selain itu, karena setiap ibadah ada persembahan berupa uang yang kita berikan ke dalam kotak-kotak persembahan, kami berencana untuk tetap memberikan persembahan, melalui transfer ke rekening gereja, setelah ibadah.

Anak saya sempat bertanya, Besok Richard pake sepatu atau sendal gunung ma?Saya sempat terdiam sebentar, lalu tertawa.

Nggak usah pakai sepatu, Ganteng. Kan dirumah, Tetapi pakaian tetap harus rapi seperti hendak ke gereja. 

Esok paginya, di hari Minggu,.beberapa menit sebelum jam 10 kami sudah rapi. Tiga buah kursi sudah berjejer di depan televisi. Tepat jam 10 ibadah dimulai. 

Tata ibadah berjalan normal. Puji-pujian, penyembahan dan khotbah Pendeta berjalan seperti biasanya tanpa ada pengurangan wsktu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun