Mohon tunggu...
Berliana Dwi Indah Permatasari
Berliana Dwi Indah Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (20107030134)

Aku menikmati hidupku dan aku tahu Allah selalu bersamaku.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Raup Cuan Saat Pandemi: Pemuda ini Memulai Bisnis Jajanan Street Food Korea

30 Juni 2021   20:21 Diperbarui: 30 Juni 2021   21:04 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam 10 tahun terakhir, Korea selatan menjadi kiblat budaya populer melalui industri film dan musik yang selalu populer di Indonesia. Tak hanya itu, makanan dan jajanan korea pun kini mulai familiar di kalangan remaja. Oleh karena itu, bisnis makanan Korea menjadi ide bisnis dan peluang usaha yang sangat potensial akhir akhir ini. Dengan modal kecil anda sudah bisa memulai membuka bisnis makanan Korea, karena ternyata banyak sekali jajanan atau makanan yang sangat mudah di buat dan bahannya pun dapat di temui di sekitar kita. Keuntungan lainnya dari memulai bisnis makanan korea selatan ini adalah persaingan yang dibilang masih sangat minim.

Fenomena demam korea hampir di semua kalangan masyarakat Indonesia mulai dari anak anak, remaja, orang dewasa bahkan orang tua sekalipun memberikan berbagai dampak yang muncul seperti mengikuti tren fashion korea, skincare korea, sampai mencoba makanan makanan korea yang mereka sering lihat di K-drama. Karena, pengaruh drama korea tersebut membuat makanan dan jajanan korea sangat menjamur di Indonesia. Drama korea yang kerap kita tonton itu tak jarang mereka para pemain menampilkan adegan yang sedang makan sampai membuat kita tergiur ingin merasakan makanan khas korea tersebut. Selain, karena keliatan sangat menarik cara makan yang mereka perlihatkan pun membuat para penonton merasa lapar.

Karena banyaknya masyarakat Indonesia yang demam korea ini menjadi momen yang tepat juga untuk membuka usaha. Pandemi Covid - 19 tidak menjadi halangan untuk membuka usaha, salah satunya usaha kuliner. Justru banyak orang yang membuka usaha kuliner saat pandemi seperti ini untuk mendapatkan penghasilan atau pun menambah penghasilan mereka. Pandemi covid -- 19 sangat berdampak terhadap segala sektor bidang kehidupan masyarakat. Salah satunya banyak perusahan yang terpaksa merumahkan sebagian karyawannya atau disebut juga sebagai pemutusan hubungan kerja (PHK). Oleh karena itu, banyak usaha-usaha baru yang muncul di tengah kehidupan masyarakat.

Namun, pandemi covid -- 19 tak menghalangi sejumlah pemuda terutama di Kroya, Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah untuk tetap melakukan aktifitas. Seorang pemuda asal Kroya tersebut, sukses merintis usaha kuliner jajanan street food korea setelah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari salah satu perusahaan konveksi di Bandung. Arni Hastuti, pemuda asal Kroya yang akrab disapa Arni. Ia yang sukses merintis usaha kuliner jajanan street food korea di tengah pandemi covid -- 19 dengan sistem pemesanan. Namun, siapa sangka sekarang usahanya yang ia rintis saat pandemi meraih kesuksesan, sehingga ia sudah berhasil membuka toko pada bulan april kemarin untuk bisnis kulinernya tersebut.

Arni Hastuti (26), salah satu dari sekian banyak millenial Indonesia yang sudah bangkit dari keterpurukan ekonomi karena adanya dampak pandemi covid-19. Sejak adanya pandemi covid-19 Arni mulai mengembangkan kreasinya mengolah kuliner makanan khas Korea Selatan. Awalnya ia membuat cemilan khas Korea yang sering dikenal dengan "Condorg" untuk mengatasi kebosanan dengan cemilan itu itu aja selama di rumah. Selain itu, juga untuk menemani ia menonton drama korea (drakor).

"Ketrampilan mengolah jajanan street food korea saya peroleh dari menonton youtube dan tik tok, saya iseng iseng untuk coba mempraktekannya di rumah. Dari situ, tetangga saya tahu jika saya sering membuat jajanan street food korea lalu mereka meminta saya membuatkannya dan ia memberikan solusi agar saya bisa menjualnya dari rumah. Akhirnya saya pikir matang matang untuk buka usaha tersebut itung itung buat pemasukan saat pandemi" tutur Arni.

"Di samping itu, saya liat liat dan mencari tahu usaha jajanan korea ini belum ada yang menjualnya di daerah kroya. Lama lama saya tertarik dan sangat antusias untuk membuka usaha kuliner ini, melihat peluang usaha besar jadi layak untuk dipertimbangkan. Hal lain yang saya persiapkan adalah saya belajar cara membuat makanan korea lainnya seperti tok poki, chicken ball, ramboki dan sebagainya untuk menambah varian menu nantinya" tambah arni.

Dok. pribadi
Dok. pribadi
Sebelum membuka toko, Arni hanya melakukan jual beli dengan sistem pemesanan lewat Whatsapp sampai akhirnya, setelah kurang lebih dua bulan Arni mempersiapkan semua keperluan usahanya untuk membuka toko. Arni membuka usaha kuliner korea tersebut di jalan Bhayangkara no 1B Kroya, tempatnya tinggal yang nggak jauh dari rumah. Usahanya ia beri nama "Bussan Tok poki" yang ia ambil dari salah satu kota di Korea selatan yang bernama Busan. Sedangkan, tok poki adalah makanan kaki lima yang populer di korea yang terbuat dari tepung beras.

Sampai saat ini usaha kulinernya banyak dikunjungi orang terutama para remaja dan orang dewasa pecinta korea dan orang yang penasaran dengan makanan korea. 

"Saya paling sering membeli Tteokbokki, saya sangat menyukainya. Karena saya suka rasanya yang kenyal berbaur dengan saus gochujang yang rasanya manis, pedas dan gurih. Selain itu tteokbokki juga dilengkapi dengan telur rebus, irisan daun bawang, dan keju diatasnya yang menambah tekstur dan memperkaya cita rasa" ungkap adzra (15) salah satu pelanggan setia busan tok poki ini.

Sampai saat ini usaha kuliner street food korea-Nya masih banyak digemari orang terutama para remaja dan orang dewasa yang menyukai semua hal tentang korea maupun orang yang Cuma penasaran dengan makanan khas negri gingseng. Selain itu, makanan korea bisa kapan aja untuk dinikmati, apalagi ketika di santap sambil menonton k-drama.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun