Mohon tunggu...
Tryas Febrian
Tryas Febrian Mohon Tunggu... Programmer - Complex

I love your writing

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Perubahan

8 September 2020   19:00 Diperbarui: 8 September 2020   19:11 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image by : deviantart.com

     Hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun, berapa banyak dari kita menyadari hal-hal yang telah berubah? Mungkin keterbukaan dan kedekatan dengan orang tua, yang dulu renggang menjadi dekat dan yang dulu malu-malu untuk berkeluh kesah, sekarang menjadi lebih terbuka. Dulu selalu bertengkar soal masa depan dan cita-cita, kini menjadi orang tua yang paling dan selalu mendukung cita-citamu. Atau mungkin sebaliknya, hubungan yang dulu hangat sekarang menjadi dingin.
Keadaan finansial keluarga yang dulu sangat pas-pasan bahkan terbilang kurang, sekarang terasa cukup. Yang dulu harus pusing untuk menyelesaikan masalah hutang-piutang, sekarang satu persatu simpul hutang itu terlepas. Begitupun sebaliknya, yang dulu sangat berkecukupan, sekarang pendapatanya tak tentu.

Teman-teman kita yang telah memilih jalan untuk berhijrah, ada yang dulu jauh dari majelis ilmu, kini jauh lebih rajin dari kita sendiri. Yang dulu sholatnya sering tertinggalkan, sekarang menjadi orang yang paling tepat waktu dalam urusan sholat. Yang dulu belum menutup aurat, sekarang malah paling dan lebih rapat daripada kita. Begitu juga sebaliknya, ada yang dulu kawan satu kajian, sekarang berada pada tempat yang kerlap-kerlip. Yang dulu paling rajin mengingatkan kita akan maksiat, sekarang justru menjadi ahli maksiat. Yang dulu kerudungnya terurai panjang, kini jahitan kerudungnya sudah terurai jatuh ke lantai tanpa menyisakan seutas benang.

Kalau kita sadari, sangat banyak perubahan-perubahan yang terjadi disekitar kita yang mungkin tak kita sadari tapi selalu terjadi. Terjadi seiring dengan perubahan yang ada dalam diri kita sendiri. Karena fokus hidup kita selama ini tidak ada di sana, kita tidak mengamati, juga tidak tahu apa saja yang terjadi sebenarnya dalam hidup mereka. Hanya bisa berprasangka kepada mereka tanpa memahami proses yang telah terjadi.

Begitulah perjalanan hidup, perjalanan seorang manusia bisa naik dan bisa turun kadang-kadang menetap. Yang dulu kita sangka baik, ternyata tidak, dan sebaliknya. Yang kita kira akan bertahan dalam perjalanan, ternyata lebih dulu memutuskan untuk berhenti. Yang kita sangka akan selalu menemani perjalanan kita, ternyata memilih untuk pergi untuk memilih jalan lainnya.

Perubahan adalah tentang dirimu sendiri. Orang lain pun juga berubah dan bukan kapasitas kita untuk menilai dan menghakiminya. Standar hidup seseorang selalu berbeda dengan seseorang lainnya. Hakimilah diri sendiri, apakah aku sudah berubah menjadi lebih baik dari hari kemarin? Atau bahkan lebih buruk? Siapa yang tahu? Dirimu sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun