Mohon tunggu...
Berita Nendank
Berita Nendank Mohon Tunggu... -

Himpunan Artikel, Berita, dan Opini Beberapa Mahasiswa FISIP UPNVJ

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Valencia Tersisa, Performa Lorenzo di Ducati Kian Diuji

3 November 2017   04:36 Diperbarui: 3 November 2017   04:53 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak berlebihan rasanya jika banyak orang yang mengagung-agungkan dunia sepak bola eropa sebagai cabang olahraga yang merajai dunia. Namun, tak semudah itu pula ajang balap-balapan motor kelas dunia dilupakan begitu saja. Ya, setidaknya itulah sebuah kalimat yang menggambarkan keadaan Moto GP beberapa tahun belakangan ini. Perlahan, kabar transfer di dunia sepak bola eropa mulai lebih menarik perhatian khalayak dunia. Tak perlu jauh-jauh memikirkannya, transfer Neymar di musim panas tahun ini ke klub kaya raya Paris St. Germain dengan mahar 222 juta euro sudah menyita perhatian dunia.

Tapi apakah seketika kita lupa dengan Moto GP yang sedang berlangsung? Tentu tidak semudah itu. Jauh sebelum kabar di dunia sepak bola diatas itu, perpindahan Jorge Lorenzo ke Ducati dan Maverick Vinales ke Yamaha di akhir tahun 2016 juga momen yang menggemparkan dunia khususnya untuk para penggemar ajang balap Moto GP. Pasalnya Yamaha, yang menjadi tunggangan Lorenzo selama delapan musim ini akhirnya ditinggalkan juga olehnya.

Performa Lorenzo dari Losail sampai Phillip Island

Bila keduanya (Lorenzo dan Vinales) dibandingkan, sayang harus diakui bahwa Vinales memang berada jauh diatas Lorenzo. Hal ini terbukti dari torehan masing-masing dari setiap sirkuit yang telah dilewatinya. Vinales sempat beberapa kali naik podium, diantaranya Losail - Qatar podium satu, Termas de Rio Hondo -- Argentina podium satu, Le Mans -- Perancis podium satu, Mugello -- Italia podium dua, Brno -- Ceko podium tiga, dan Silverstone -- Inggris podium dua.

Sementara Lorenzo hanya mampu berada di podium dua kali selama Moto GP 2017 ini berlangsung sampai Phillip Island -- Australia. Yakni di Jerez -- Spanyol mendapat podium tiga dan MotorLand Aragon -- Spanyol juga di podium tiga. Tepat sekali, kedua sirkuit itu adalah berada di negara Spanyol. Sehingga timbul asumsi bahwa Lorenzo dapat podium pun karena mendapat dukungan yang kuat sebab tampil di kampungnya sendiri.

Perbandingan tajam itu menunjukkan Vinalez lebih cepat beradaptasi dengan tunggangan barunya di Yamaha dibanding Lorenzo di Ducati. Akhirnya sempat timbul di pikiran penulis, apakah Lorenzo akan bernasib sama dengan pendahulunya Valentino Rossi yang sempat beberapa musim juga di Ducati. Yang mana kita tahu bahwa Valentino Rossi punya sejarah tidak begitu sukses di Ducati. Namun Lorenzo dipercaya adalah rider yang pintar dan kalem sehingga tidak bisa secepat itu memutuskan ketidaksuksesannya, terlebih ini masih musim pertamanya di Ducati.

Start Sepang Kemarin

Race (balapan) di Sirkuit Sepang kemarin diawali dengan turunnya hujan  dan membuat sedikit  para riders (sebutan penggendara Moto GP atau Moto 2 atau Moto 3) kesulitan menebak kondisi jalan seberapa besar tingkat basah atau tidaknya sirkuit yang berdampak pada pemilihan setelan ban. Selain itu, sirkuit Sepang ini juga menjadi pertahuran Andrea Dovizioso untuk menghambat selebrasi juara musim ini, Mark Marquez. 

Ya, selisih 33 point diantara keduanya dikatakan cukup ketat. Jadi sulit memang menguntungkan Lorenzo kali ini, posisinya benar-benar dalam persaingan Dovi (Sebutan Dovizioso) dan Marquez, juga disisi lain ia harus membuktikan tajinya di Ducati. Posisi startLorenzo berada di Second Row (baris kedua) atau lebih tepatnya urutan enam. Disayangkan juga musim ini memang bukan waktu yang tepat untuknya mengangkat gelar juara, karena banyak yang mengganjal performanya.

Tetapi semua perkiraan awal itu dijawab dengan hasil manis yang ia dapat. Sirkuit Sepang kemarin menjadi lahan pertunjukkan ridersMoto GP sekelas Lorenzo. Performa Apiknya tersebut digadang-gadang menjadi permulaan yang bagus untuk musim depan. Lorenzo sempat memimpin balapan selama delapan LAP dan akhirnya dengan terpaksa harus finish di urutan kedua setelah Dovi.

Lorenzo : Perfoma Apik dan Memimpin Delapan LAP

Ketika balapan dimulai Lorenzo sudah mulai menunjukkan dominasinya saat ia berhasil merebut posisi kedua di LAP pertama dibelakang Zarco. Di LAP ketiga dan keempat Lorenzo sempat mencatatkan Fastest LAP (Putaran tercepat). Kecepatannya tersebut terbukti mampu memangkas jarak dengan Zarco menjadi 0,2 detik. Namun kedekatan jarak itu tidak berlangsung lama, Zarco sempat kembali menjauh lagi meninggalkan jarak 1,02 detik, bahkan sampai menyentuh angka 1,3 detik di LAP kelima. Tentu dalam perlombaan kecepatan walau sedetik saja tertinggal dibelakang lawan, itu bukan lah hal yang mudah untuk mengejarnya dan jangan ditanya pula berapa jauhnya.

Performa Zarco menurun di LAP keenam dan itu kesempatan Lorenzo untuk memotong jarak menjadi 0,9 detik. Kejar-kejaran dan pertarungan sengit diperlihatkan Zarco dan Lorenzo di LAP ketujuh, keduanya terpaut jarak yang sangat tipis. Dan benar saja, LAP kedelapan Lorenzo berhasil menyalip Zarco dan memimpin balapan, sekaligus LAP delapan itu juga  menjadi momen dimana Dovi membalap Zarco dan menempatkan Dovi diposisi kedua.

LAP sembilan dimanfaatkan Lorenzo untuk memperlebar jarak menjadi 0,3 detik. Fastest LAP kembali dicatatkan oleh Lorenzo di LAP 11 dengan torehan 2,13 menit. LAP demi LAP Lorenzo terus memimpin dan sempat mempunyai jarak jauh dengan Dovi. Hingga pada LAP 15, Dovi mulai beringas semakin memotong jarak dengan Lorenzo. Sebagai buktinya, Dovi akhirnya berhasil menyalip Lorenzo di LAP 16 di tikungan 15 akibat dari Lorenzo yang melebar ditikungan tersebut (yang akhirnya menjadi spekulasi Lorenzo mempersilahkan Dovi meraih poin penuh).

Sisa balapan terus dipimpin Dovi hingga mengantarkannya menjadi juara di Sirkuit Sepang -  Malaysia dan Lorenzo tetap di posisi dua. Memang momen GP Sepang kemarin sangatlah mengejutkan antara Lorenzo dengan performa apiknya dan sekaligus dengan spekulasi tadi. Di luar spekulasi itu, yang jelas kita ketahui adalah Lorenzo mampu menjawab keraguan khalayak dunia (terkhusus penikmat Moto GP) dengan kepindahannya ke Ducati.

Dovi dan Lorenzo layak menjadi yang tercepat di rangkaian sirkuit Moto GP ke-17 kemarin. Selanjutnya wajib kita lihat bersama apakah performa apik ini di lanjutkan Lorenzo di Sirkuit berikutnya dan sekaligus Sirkuit terakhir di Moto GP 2017, yakni Sirkuit Valencia -- Spanyol. Patut kita saksikan race pertaruhan itu ditanggal 12 November 2017 mendatang.

Penulis: Irfan | Editor: Taka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun