Mohon tunggu...
Berita Baru
Berita Baru Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Logika Keputusan Mendesak

23 November 2018   21:38 Diperbarui: 23 November 2018   22:12 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Saya memandu wisatawan untuk mengelilingi Taman Nasional Lore Lindu, yang berada di Sulawesi Tengah.  Ditanam Nasional ini terdapat Flora dan Fauna endemik Sulawesi.

Letak taman Nasional ini berada di garis Wallace sehingga menarik wisatawan untuk mengunjungi.

Pukul 17:00, saya memutuskan untuk mulai berangkat menuju penginapan yang berjarak sekitar 35 Km.

Minimnya yang kami kendarai mulai beranjak ke penginapan, wajah-wajah wisatawan yang nampak lelah mulai terlelap.

Fred adalah satu wisatawan mancanegara, ia seorang ahli biologi dan mempunyai rambut yang mulai memutih. Kemana-mana membawa tongkat untuk berjalan. Tapi masih mengikuti hasratnya untuk menelusuri jejak Alfred Wallace sehingga ikut dalam kunjungan kali ini. Ia masih sibuk dengan tasnya, yang berisi berbagai alat yang dibutuhkan dalam riset-riset.

Lukman, Prita, dan Kevin duduk paling belakang. Lukman dari tadi membahas permasalahan politik, dari yang sebentar lagi Pemilu sehingga banyak hoax sampai nilai tukar rupiah terhadap Dollar. Dia membawa tas pinggang yang berisi obat nyamuk karena di taman akan banyak nyamuk, ponsel, dan obat asma untuk Kevin yang mempunyai asma.

Prita adalah istri Lukman. Ia hanya diam, menjaga anaknya. tangannya memegang Snack untuk dimakan Kevin.

Sedangkan Anggi dan Kanaya sudah terlelap. Dan sopir kami bernama bapak Her masih fokus melihat jalan yang rusak. Sehingga sulit minibus yang kami tumpangi untuk melewatinya.

Tiba-tiba minibus yang kami tumpangi mogok, padahal masih sejauh 4 Km kami dari titik keberangkatan. Saya dan Her keluar untuk melihat apa penyebab minibus yang kami tumpangi berhenti.

Terlihat uap air (asap) keluar dari kap mesin. Terpaksa kami mematikan mesin, menunggu asapnya hilang.

Lukman dari dalam minibus berteriak "kenapa mobilnya berhenti?". Karena keluarga Lukman akan berencana datang ke Kompasianival 2018 keesokan harinya pukul 07:00.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun