Ketika mengklik sebuah alamat yang menampilkan video animansi, aku terkejut. bener, aku bener-bener terkejut. Soalnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari aku. Di dalam gambar itu, terlihat warung mie dengan khas budaya Melayu. Di pasar yang tak asing bagi orang Melayu. Bau, becek, penampilan masyarakat menengah bawah.
Apa yang digambarkan dalam animasi itu cukup jelas. Â Saya pikir, sudah saatnya kita kembangkan animasi-animasi itu yang punya prospek dan memang kita dari dulu sudah mampu tampil melebihi negara-negara yang telah maju. Saya tak bisa menggambarkan lebih detail apa yang ada di "Tarnsformer Ala melayu itu" Bajaj yang berubah, ditambah Bus Kota yang tampil garang. betul-betul sempurna.
Tidak hanya itu, kita juga punya animator yang telah "berbicara" di dunia yang ikut menggarap Tintin, yakni:Â Rini Sugianto. Â Jadi kita bisa mengalahkan animator animator dunia. Bila saja hal itu kita kembangkan, tanpa perlu membuang-buang dana dengan gembar-gembor vote komodo. Apaan, tanpa vote juga itu alami akan terkenal intinya kita jaga dan lestarikan.
Nah, Pemerintah, oi pemerintah. Akomodirlah animator-animator itu dalam wadah di kementrian, apakah Perindustrian, pendidikan ataukah Pariwisata. Â Lu pade, jangan hanya mampu mengakomodir para koruptor, mengamankan koruptor. Nih peluang besar sebagai asset yang sangat berprospek sebagai senjata perang masa depan.. yang intinya akan membuat Indonesi Raya lebih terkenal. Hiduplah Indonesia raya. mau tidak Akomodir?....
