Mohon tunggu...
Bergman Siahaan
Bergman Siahaan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penyuka seni dan olah raga tetapi belajar kebijakan publik di Victoria University of Wellington, Selandia Baru.

Penikmat tulisan, foto, dan video

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kebijakan Publik: Malu Bertanya, Sesat di Jalan

14 November 2019   09:07 Diperbarui: 18 November 2019   10:36 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diagram Model Logika Kebijakan Speed Bump
Diagram Model Logika Kebijakan Speed Bump
Kebijakan yang dilakukan adalah membuat speed bump. Terjadilah hasil langsung yakni pengendara mengurangi kecepatan. 

Karena pengendara mengurangi kecepatan, maka terjadilah hasil lanjutan yaitu kendaraan mudah dikendalikan (atau diberhentikan jika terjadi hal-hal di luar perkiraan misalnya anak-anak menyeberang). Karena kendaraan mudah dikendalikan, maka dampak yang terjadi adalah peluang kecelakaan menurun.

Bersifat Permanen

Hasil yang diperoleh dari sebuah kebijakan idealnya bersifat permanen, setidaknya berlangsung untuk jangka waktu relatif lama, dan bukan bersifat sementara. Kebijakan yang baik harus pula efektif mengatasi permasalahan dan tentu lebih baik jika efisien.

Pada contoh di atas, setelah dipasangnya speed bump maka bisa diambil estimasi kasar bahwa 90% pengendara akan memperlambat laju kendaraannya. Speed bump juga terpasang permanen dua puluh empat jam. 

Tetap saja ada kemungkinan pengendara yang masih melaju kencang dengan tidak memedulikan ketidaknyamanannya karena goncangan dan potensi kerusakan kendaraannya setelah menabrak speed bump, tetapi prosentase pengendara seperti itu relatif kecil.

Bandingkan dengan kebijakan menempatkan seorang petugas yang melambai-lambaikan bendera sebagai tanda agar pengendara memperlambat lajunya. 

Pada saat petugas hadir, kepatuhan pengendara mungkin bisa diasumsikan mencapai 99%, tetapi saat petugas tidak ada, kepatuhan bisa turun hingga 1%. 

Apakah petugas mampu hadir selama dua puluh empat jam? Berapa personil yang harus ditugaskan secara bergantian? Tingkat keberhasilan kebijakan seperti ini tentunya rendah dan malah berbiaya tinggi.

Teori Perubahan

Banyak permasalahan lain di tengah masyarakat yang lebih kompleks dari sekedar contoh speed bump di atas. Narkoba, tertib lalu lintas, pertumbuhan ekonomi, stunting, korupsi, dan lainnya tidak bisa terpecahkan hanya dengan satu tindakan karena ada beberapa variabel yang memengaruhi atau saling terikat satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun