Menjelang akhir tahun 2021, grafik kasus baru COVID-19 sudah melandai. Pada saat yang sama, jumlah vaksinasi meningkat secara signifikan. Pemerintah pun telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan untuk mendorong pemulihan ekonomi. Dunia usaha terlihat bergeliat kembali.
Data perkembangan realisasi investasi memperlihatkan dua indikator yakni nilai investasi dan jumlah proyek. Nilai investasi menunjukkan kekuatan modal yang ditanamkan yang umumnya akan meningkatkan produktivitas dan menimbulkan multiplier effect pada perekonomian.
Jumlah proyek sendiri menunjukkan geliat aktivitas pelaku usaha. Semakin tinggi jumlah proyek berarti semakin banyak aktivitasi pelaku usaha dalam rangka meningkatkan usahanya, seperti penambahan SDM, peralatan, atau perluasan kegiatan. Meski demikian, jumlah proyek tidak selalu diikuti oleh penambahan modal.
Investasi asing
Jika dilihat dari jumlah proyek, investasi asing (PMA) di tahun 2021 menurun dibanding tahun 2020 (287 proyek banding 551 proyek). Tetapi nilainya meningkat dari 40,3 juta dolar AS ke 57,2 juta dolar AS. Ada lonjakan investasi di sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi yakni 42,3 juta dolar AS.
Investasi asing tertinggi selanjutnya dicatatkan sektor Jasa Lainnya sebesar 5,9 juta dolar AS, kemudian sektor Hotel dan Restoran sebesar 2,1 juta dolar AS.
Investasi 42,1 juta dolar AS di Usaha Telekomunikasi (KBLI 61-2015) membuat sektor Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi melonjak pada tahun 2021. Sementara investasi terbesar di sektor Jasa Lainnya adalah usaha Aktivitas Kesehatan Manusia (KBLI 86-2015) sebesar 2,9 juta dolar AS.
Data menunjukkan bahwa secara umum investasi asing memang menurun sejak tahun 2020. Penurunan terbesar terlihat pada sektor Jasa Lainnya yang anjlok dari 90 juta ke 1,2 juta dolar AS. Namun pada tahun 2021 sektor Jasa Lainnya mulai merangkak naik ke besaran 5,9 juta dolar AS.
Sektor Perdagangan dan Reparasi dan sektor Hotel dan Restoran sudah kembali ke nilai investasi di tahun 2019. Beberapa sektor industri justru baru tumbuh di tahun 2021 seperti Industri Mineral dan Logam, Industri Karet dan Plastik, serta Industri Kertas dan Percetakan. Pada tahun 2019 dan 2020, investasi di ketiga sektor itu nihil.
Dilihat dari jumlah proyek, proyek investasi asing terbanyak pada tahun 2021 ada pada sektor Perdagangan dan Reparasi (71 proyek) dan sektor Hotel dan Restoran (56 proyek). Ini menunjukkan bahwa dua sektor ini memang menjadi kekuatan ekonomi Kota Medan dan cepat bangkit meski di masa pandemi.