Adanya perpaduan dari berbagai budaya, khususnya Eropa dan Asia, membuat masakan Mediterania memiliki cita rasa yang unik. Selain kaya rempah, jenis masakan ini kerap menggunakan biji-bijian dan buah kering ke dalam setiap hidangannya, mengingat daratan Mediterania sangat kaya akan hasil bumi yang berkualitas baik.
Salah satu negara yang tersohor akan kuliner Mediteranianya adalah Turki. Berada di perbatasan Eropa dan Asia, membuat kuliner khas Turki begitu kaya akan rasa, apalagi dengan penggunaan rempah-rempah pada setiap masakannya. Berbeda dengan masakan Timur Tengah dan India, rempah-rempah yang digunakan dalam masakan Turki tidak terlalu kuat, sehingga masih terasa ringan.
Tak perlu jauh-jauh ke Turki untuk menikmati berbagai hidangan Mediterania yang lezat, karena sebuah restoran di kawasan Kemang, Jakarta Selatan bernama Istanbul Turkey Restaurant & Lounge menawarkan berbagai menu masakan Turki bercita rasa autentik.
Berlokasi di Jalan Ampera Raya, restoran ini tampak gagah dengan logo nama yang cukup besar terpampang di depan dan eksterior bangunan berwarna merah bata. Terdiri dari dua lantai, Istanbul Turkey Restaurant & Lounge menjadi restoran dengan spesialisasi masakan Turki terbesar di ibu kota yang menempati lahan seluas 1,000 meter.
Mengusung konsep casual dining, ruangan dari restoran yang telah beroperasi sejak tahun 2013 ini terkesan luas dan rapi. Ditambah dengan ornamen dan lampu pada setiap dinding ruangannya, semakin memperkuat kesan dan suasana ala Turki. Berbeda halnya dengan lantai dua Istanbul Turkey Restaurant & Lounge yang lebih santai dibandingkan lantai bawahnya. Sesuai dengan namanya, lantai dua tersebut berfungsi sebagai lounge dan diperuntukkan bagi para pengunjung yang ingin merokok atau menjajal shisha.
Menunya sendiri sangat beragam, dan terdiri dari appetizer, starter, first course, main course, hingga dessert. Tak tanggung-tanggung, koki restoran ini didatangkan langsung dari Turki. Bahkan, beberapa bumbu dan bahan yang digunakan pun diimpor dari negara asalnya untuk mempertahankan cita rasa autentik dari masakannya.
Saya pun memesan beberapa menu andalan yang ditawarkan oleh Istanbul Turkey. Menu pertama yang saya cicipi adalah Lahmajun (Rp 48 K), yakni roti isi daging kambing pedas.Â
Hampir mirip seperti hidangan pizza khas Italia, Lahmajun terdiri dari cincangan daging kambing yang telah dibumbui dan disajikan di atas roti naan yang tipis dan renyah. Tekstur daging cincangnya begitu lembut dengan cita rasa sedikit pedas, berpadu dengan renyahnya roti membuatnya sangat pas untuk disantap sebagai starter.
Kemudian, untuk main course, saya memilih untuk mencicipi Lamb Khabsah (Rp 140 K), yang merupakan sajian nasi khas Timur Tengah yang dimasak dengan rempah dan daging kambing muda pilihan bersama saus khas Istanbul Turkey. Porsinya cukup besar, dan bisa dinikmati untuk dua hingga tiga orang. Rasa gurih langsung menggelitik lidah saat saya mencoba nasinya. Selain itu, tercecap rasa dari bumbu rempah-rempah yang ringan dan nikmat.
Tekstur dagingnya sendiri sangat empuk, dengan cita rasa yang gurih dan sedikit pedas dari merica dan rempah lainnya. Jenis daging yang digunakan sendiri bukanlah daging domba, melainkan daging kambing pilihan yang berkualitas tinggi. Selain itu, daging kambing tersebut juga memiliki lemak yang lebih rendah, bahkan bila dibandingkan dengan daging ayam sekalipun, sehingga lebih sehat.
Selanjutnya, Â saya juga mencoba menu spesial dari Istanbul Turkey, yakni Chicken BBQ (Rp 98 K) yang terdiri dari ayam bakar dengan bumbu spesial khas restoran Istanbul Turkey, yang disajikan bersama roti dan salad. Sajian ayam tersebut dipanggang di atas arang terlebih dahulu, lalu dimarinasi dengan bumbu yang terdiri dari bawang putih, tomat, dan rempah spesial dari Turki. Kemudian, ayam dipanggang kembali hingga matang.