Mohon tunggu...
Nurul Astri
Nurul Astri Mohon Tunggu... -

Universitas Indonesia 2012

Selanjutnya

Tutup

Money

YUK, BERALIH KE BERAS SAGU!!

21 Desember 2014   03:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:50 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh:

Afrilia Zahara

Nabila Mutia

Nurul Astri Yunus

Pernyataan “Orang Indonesia belum makan, kalo belum makan nasi” kiranya benar. Menurut data, sekitar 80% orang Indonesia rata rata mengkonsumsi beras, Angka tersebut cukup menunjukan bahwa mayoritas orang Indonesia mengkonsumsi beras. Lalu apakah masyarakat Indonesia tahu bahwa dalam pengadaan beras, negara tercinta kita ini masih banyak menemui kendala, mulai dari proses tanam dan masa panen yang cukup lama, produktivitas di tiap daerah yang berbeda, hingga masalah pendistribusian yang masih belum merata.  Karena hal hal tersebut, pernahkan kita membayangkan jika sewaktu-waktu kita kesulitan memperoleh beras? Lalu apa solusinya?

Beras sagu menjadi jawaban atas permasalahan tersebut. Beras sagu merupakan perpaduan antara konsep beras dan sagu yang disatukan. Secara fisik memang seperti beras, namun taste gurihyang dihasilkan berasal dari bahan dasarnya yaitu, sagu. Sagu dipilih menjadi bahan baku utama karena sangat mudah dijumpai di daerah timur Indonesia. Kita patut berbangga karena Indonesia merupakan negara yang memiliki  areal tanaman sagu terbesar di dunia. Diperkirakan sekitar 1.128.000 ha atau sekitar 51,3% dari 2.200.000 ha luas areal tanaman sagu di dunia berada di Indonesia yang tersebar di berbagai daerah Papua, Maluku, Riau, Sulawesi Tengah dan Kalimantan. Sekitar 90% dari jumlah luas areal tanaman sagu di Indonesia terdapat di daerah Papua dan Maluku. Fakta tersebut memungkinkan kita untuk tidak lagi menemukan kesulitan dalam pengadaan beras alternatif ini dan menjadi pemenuhan tersendiri terhadap visi ketahanan pangan.

Lalu apa sih keuntungan dari mengkonsumsi beras sagu dibanding beras biasa?


  1. Beras yang mengandung sagu lebih sehat dibanding beras biasa. Hal tersebut dikarenakan sagu juga termasuk bahan pangan dengan indeks glikemik rendah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. (Menurut para peneliti, efek negatif beras biasa terhadap gula darah disebabkan oleh indeks glikemik yang tinggi. Indeks glikemik merupakan ukuran seberapa cepat glukosa dilepaskan dalam aliran darah setelah makan.)
  2. Sagu cepat mengenyangkan dan tahan lama tetapi tidak menyebabkan kegemukan, Karena memiliki indeks glikemik yang rendah. (Makanan dengan indeks glikemik rendah membuat seseorang merasa kenyang lebih lama dan menjaga kadar gula darah lebih stabil)
  3. Beras yang berbahan dasar sagu mengandung lebih banyak zat yang berguna bagi tubuh apabila dikonsumsi, beberapa diantaranya, serat, zat besi, vitamin A, B1 dan B2.
  4. Menurut beberapa pakar (Hernanto, 1996), pati sagu bahkan diketahui mengandung resisten starch yang bertahan lama di usus dan bermanfaat bagi mikroba di usus. (Fadila,Ila. Potensi Sagu dalam Upaya Diversifikasi Pangan.)

Kini isu kesehatan menjadi sangat penting, mengingat gaya hidup orang di zaman sekarang yang makin tidak teratur dan jauh dari kata sehat. Salah satu cara untuk menjadi tetap sehat adalah dengan mengkonsumsi makanan yang baik dan bergizi untuk tubuh. Setidaknya dengan mengkonsumsi beras sagu kita telah memberikan asupan yang baik bagi tubuh, dan kelangsungan proses yang terjadi dalam tubuh. Lalu masih ragu apalagi? yuk, beralih ke beras sagu!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun