Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Mereka" Bisa Jadi Pengingat

5 Agustus 2021   08:34 Diperbarui: 5 Agustus 2021   08:35 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dan olahan dokpri

Masa itu saya sering diundang teman-teman Garut untuk sharing tulisan.
Biasanya nginap di sebuah rumah penulis senior bersama Mas Gun dan Mas Dani yang setia mengantarkan.

Tapi, kali itu kami harus PP meski risikonya cape pasti.
Karena bawa mobil sendiri, dua "pengawal" saya berani PP karena mereka janji akan gantian mengemudikan mobil. Jarak juga sebenarnya tidak terlalu jauh.

Kalau dari jadwal acara, mestinya sih jam 4 sore sudah maksimal selesai. Cuma, karena ada kendala teknis, jadi molor sampai jam 5 dan akhirnya beneran bubar lepas magrib.
Kami langsung pulang ke Bandung. Dalam perjalanan mampir dulu makan malam.
Jadi beneran jalan kembali menuju Bandung sekitar jam 7.30 malam.

Sepakatan juga, jalannya nggak usah ngebut. Dibawa santai sambil cerita macem-macem.
Waktu itu Mas Dani yang bawa dan Mas Gun di sebelahnya.
Saya sendiri di belakang sambil terkantuk-kantuk.

Lupa sekitar jam berapa, yang ingat jalanan sudah sepi sekali dan gelap. Mas Gun dan Mas Dani ngobrol serius banget. Sempat ngomong tentang "jurig-jurig" di telinga. Karena rada setengah sadar, saya diamkan saja.

Bermaksud ngecek saya, Mas Gun manggil. Saya pun jawab.
Tiba-tiba, mobil rada oleng. Mas Gun pun sigap menawarkan untuk ganti nyetir.
Mas Dani merasa masih kuat.

Mendadak lagi, Mas Dani rada banting setir ke kiri membuat kami rada terkejut dan sedikit terpental.
Mata saya yang sudah awas sempat melihat ada yang melintas.
Nggak terlalu jelas. Hanya lihat seperti kain putih terbang.
Hiii....

"Wis, Dan... Aku sing nyetir. Wis... Istirahat," Mas Gun kali ini memaksa untuk gantian nyetir. Mas Dani memang yang nyetir dari perjalanan ke Garut pagi tadi dan selama di Garutnya.
"Mbak anjar tadi liat sesuatu ya? Jangan dipikirin ya Mbak... Doa aja... Doa... Habis itu tidur lagi..," pesan Mas Gun pada saya sambil keluar mobil untuk ganti posisi dengan Mas Dani.

Saya nurut.
Sepanjang sisa perjalanan, saya sertakan dengan doa tak terputus.
Kami pun diminta untuk tidak ngomongin kejadian barusan selama perjalanan.

"Gusti Allah ngingetin kita biar waspada lewat dia. Jadi, nggak usah diomongin atau disalahin yaa..." pesan Mas Gun pada kami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun