Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Andalkan Dirimu Dulu

14 Juni 2021   08:29 Diperbarui: 14 Juni 2021   08:32 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dan pengolahan dokpri

Ada pergantian satpam beberapa waktu lalu. Sempat kaget juga ada orang baru berjaga. Setelah beberapa kali ketemu dan dikenalin juga sama yang lama, saya jadi yakin bahwa dia memang yang menjaga sekarang.

Yang unik dari hari pertama (yang membuat saya jadi tahu ada pergantian itu) dia sering ke bagian belakang, tempat ia bisa beristirahat. Di sana ada suami istri yang bertanggungjawab bersihin areal. Sempat saya dengar, dia meminjam penambah daya gawainya alias charger.
Alasannya tadi buru-buru, takut kesiangan karena hari pertama. Chargernya jadi ketinggalan.

Pas nggak sengaja saya dengar lagi, si mbak belakang sedang nagih charger suaminya yang katanya semalamnya dipinjam si bapak satpam. Untungnya nggak kebawa pulang.

Ketika saya tanya, kenapa ngomel-ngomel, si mbak jawab "Itu Neng... Minjem charger HP suami saya nggak dikembaliin semalam. Untung aja ditinggal di pos."
"Lho, emang si bapaknya nggak bawa?"
"Kayaknya nggak pernah, Neng... Soalnya hampir tiap hari minjem.  Alasannya lupa.... Lupa kok tiap hari..."

Lain cerita si teman saya yang baik hati...
Pas awal-awal pandemi, perekonomian banyak dikejutkan karena dampaknya, dia pun harus rela gajinya dipotong sekian persen.
Padahal saat itu mau lebaran.
Pasti banyak pengeluaran untuk kebutuhan tersebut.
Si teman nggak mau banyak protes. Dia terima saja sembari mencoba lebih sangat berhemat.

Suatu hari sebelum libur lebaran tiba, dia ke kantor dulu sebentar.
Baru saja parkir, di datangi anak buahnya.
Dari ceritanya, si anak buahnya ini mau pinjam uang kepadanya untuk membayar uang kuliah anaknya.  Kalau tidak salah, dia pinjam 350 ribu.
Wah, jumlah segitu lumayan juga dengan kondisi seperti itu.
Anak buah ini janji akan menyicil mulai saat bulan depan gajian,

Dasar si teman baik hati, dia mengambil dompetnya dan kebetulan ada sejumlah uang yang diminta.
"Gua nggak tega lah, Njar... Kan lagi begitu tuh. Yah, meski niat beli baju buat nyokap dan keponakan nggak jadi dah... Lha uangnya sudah dipinjem duluan gitu. Haha..."

Waktu berjalan, hingga akhir tahun tiba.
Cicilan yang dijanjikan untuk membayar hutang belum sepeser pun dibayar. Malah kalau bertemu anak buahnya itu, si teman cuma dapat senyum.
Sampai lebaran kembali datang, si teman akhirnya sudah benar melupakan. Dia tetap memberi penuh THR kepada semua anak buahnya termasuk yang pernah berhutang padanya setahun lalu.

Bukan masalah iklas atau nggak sih...
Kadang kita merasa orang lain itu bisa maklum atas kealpaan atau kekurangan kita. Jadi bisalah kita andalkan untuk meminjam atau bahkan meminta. Seolah tidak peduli, yang namanya meminjam atau meminta itu juga tidak bisa seterusnya dilakukan.
#katanjar #anj2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun