Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nak, Jujurlah atas Tugas dan Kehadiranmu

31 Mei 2021   15:28 Diperbarui: 31 Mei 2021   15:36 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kuliah online dokpri

Jelang siang, WA saya berbunyi yang menandakan ada yang mengirim pesan lewat media tersebut. Begitu dibuka ternyata seorang teman baik yang berprofesi sebagai guru sedang menumpahkan kekesalan hatinya sejak pagi.

Bu guru ini sedari awal sudah bilang bahwa dia tidak suka dibohongi kepada anak muridnya. Maka ia ingin sekali anak-anak muridnya itu bersikap jujur terutama dalam pelajaran yang ia berikan, baik saat masih tatap muka atau sekarang harus daring.

Awal mula semua lancar dan baik adanya. Apalagi saat tatap muka, si teman mudah mengontrol apa yang terjadi dengan murid-muridnya. Namun begitu pengajaran sudah menggunakan daring dan perjumpaan itu semakin jarang, dia mulai mendapati banyak hal baik terutama soal kejujuran ini.

Keluhannya siang itu adalag berhubungan dengan hal tersebut. Dia sedang menginput nilai dan ada seorang muridnya sudah 4x tidak mengerjakan tugas. Bahkan pernah bolos. Ia pun segera bertanya pada yang bersangkutan, mengapa hal tersebut terjadi.

Alasan pertama bisa diterima karena katanya dia sakit. Alasan berikutnya yang bikin bu guru  naik darah. Yang satu dia bilang sudah setor, tidak tahu kalau ternyata belum diterima. Satunya lagi bilang tidak dia kerjakan karena ketika direfresh tidak muncul tugasnya. Dan, yang terakhir  malah menyalahkan temannya karena dia tidak diberi tahu tugas kelompok, tapi tetap harus dilaporkan satu-satu.

Padahal, semua yang dia jadikan alasan itu, ada buktinya di sistem. Bisa dicek dan dibuka dengan senang hati. Tapi, si murid ini tetap kekeuh. Bikin gurunya jadi nyere hati alias sakit hati juga karena dia jelas-jelas berbohong.

Lain lagi cerita seorang asisten dosen. Dia melaporkan kepada saya bahwa anak mahasiswa yang merupakan anak dari seorang sahabat kuliah saya, nilai akhirnya B. Selain ada tugas yang tidak ia kumpulkan juga karena alasan kehadiran kuliahnya. Padahal dia terkenal pintar dan terbukti bisa masuk ke perguruan tinggi dan jurusan favorit.

Ketika suatu hari ada kesempatan saya berada di ruangan yang sama dengan asisten tersebut, saya sempat mendengar dosennya akan mengabsen manual dengan memanggil satu-satu mahasiswanya di tengah dan akhir perkuliahan. Saya iseng menghubungi sahabat saya yang anaknya sedang berkuliah saat itu.

"Waduh, dia sudah bangun belum ya?" kata si sahabat. Dia pun segera mengecek anaknya tersebut dengan menelepon dan mengirim TA sebab ia masih bekerja juga. Lapornya ke saya, tadi memang sempat ketiduran karena mengerjakan tugas hingga subuh. Tapi, katanya akan segera ikut kuliah. Untung kuliahnya online jadi tidak terlalu kelihatan yang masuk ke ruang zoom kuliah belakangan. Paling nanti ditegur saja.

Ketika tiba saatnya dosen memanggil satu-satu mahasiswanya, si asisten memberi kode pada saya bahwa mahasiswa yang dimaksud belum ada di daftar. Sampai akhirnya namanya dipanggil hingga 3x tidak ada sautan, ia dianggap tidak hadir.

Langsung saja saya kabari lagi sahabat saya itu lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun