Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Putus

7 Mei 2021   16:39 Diperbarui: 7 Mei 2021   16:40 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: russelloliver.co.uk

Kalimat-kalimat yang diucapkan Rindil tetap terngiang di telinga. Dan, itu salah satu yang membuat aku stress. Resah, gelisah seperti sekarang.

Hidupku bakal berubah total kalau Rindil sungguh-sungguh dengan apa yang dia ucapkan kemarin itu. Padahal aku belum siap. Dan, tak akan pernah siap.

Bagiku Rindil adalah segalanya. Darah nadiku. Jantung hatiku. Nafas hidupku.

Lalu ...?

****

"Loe tau, Jat. Si Rindil itu tanpaku nggak akan seperti sekarang."

"Seperti sekarang gimana?"  Jajat tetap asyik dengan pekerjaannya di layar computer. 

"Yah.., bisa menjadi gadis seperti sekarang. Terkenal, cantik, banyak dipuja, aktifis. Pokoknya semua."

"Hem... Lalu?"

"Masa dia minta putus begitu saja."

"Alasannya?" Aku mengambil majalah. Rada keki juga melihat kecuekan Jajat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun