Aku mencintaimu dari padang hati tanpa cerita
Sesaat tegur dan sebut nama, begitu berlalu,
tak terpikir berlanjut lama
Padang hatiku terlalu luas jika ingin kau genggam, terlalu lebar jika kau rapatkan
Nyatanya, hanya dari hatimu yang menerbitkan oase,
bisa kau rangkumkan padang hatiku yang sekian lama tak tersentuh tulus
Aku mencintaimu dari kumuh waktu menggiring langkah kaki
Sempat terbersit keengganan ketika wajahmu menyuarakan kalimat, "ada apa?"
Sebab serentet waktu itu hanya milikku,
Tiada yang tahu
Tapi hadirmu, merobek detik-detik yang telah kubungkus rapi
sehingga terkoyak sedikit demi sedikit,
menelanjangiku hingga tak mampu ku lari dan bersembunyi
lalu bersiap sekiranya oase yang kau tawarkan, pergi..
Akh...
Aku mencintaimu bersama jawabanmu, "tubuh mana pun akhirnya rapuh dimakan usia,
tapi hati yang mencinta tak tergusur riak sekejab,
ku tetap mencintaimu"
Kini hanya ku tahu...
aku
mencintai
mu...
(anj 19)