Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Politik

Trump, Ukraina, dan Perebutan Harta Karun Mineral: Ambisi, Geopolitik, dan Strategi AS

28 Februari 2025   07:30 Diperbarui: 27 Februari 2025   15:57 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque (kumparan.com)

Ambisi Amerika Serikat dalam menguasai sumber daya alam bukanlah hal baru, tetapi langkah Donald Trump untuk mendapatkan akses ke mineral Ukraina menambah dinamika baru dalam geopolitik global. Trump, yang dikenal skeptis terhadap energi hijau, justru mendorong kesepakatan besar ini. Bukan hanya untuk kebutuhan energi, tetapi juga demi kepentingan industri pertahanan, teknologi, dan strategi ekonomi jangka panjang.

Kekayaan Mineral Ukraina: Sumber Daya yang Diperebutkan

Ukraina menyimpan lebih dari 20 dari 50 mineral strategis yang telah diidentifikasi oleh Kementerian Dalam Negeri AS. Beberapa mineral paling berharga di antaranya:

  • Titanium, vital dalam industri kedirgantaraan dan pertahanan.
  • Litium, bahan utama dalam baterai kendaraan listrik.
  • Uranium, esensial bagi tenaga nuklir dan industri medis.
  • Grafit & Mangan, komponen kunci dalam produksi baterai.
  • Tanah Jarang, elemen yang digunakan dalam teknologi tinggi seperti laser, serat optik, dan penyulingan minyak.

Sebagian besar data geologi Ukraina masih menggunakan peta era Soviet, sehingga perkiraan eksploitasi sumber daya ini masih belum sepenuhnya akurat. Tantangan lainnya adalah bahwa beberapa deposit mineral terletak di wilayah yang kini dikuasai Rusia, menambah kompleksitas perjanjian eksploitasi dan pengambilan keuntungan.

Strategi Trump: Mengurangi Ketergantungan pada China

Salah satu faktor utama yang mendorong langkah Trump adalah keinginan AS untuk mengurangi ketergantungan terhadap China dalam pasokan mineral penting. China saat ini mendominasi pemrosesan tanah jarang global, menjadikannya pemain kunci dalam industri teknologi dan pertahanan.

Pemerintahan Trump sejak awal menekankan "dominasi energi" sebagai prioritas strategis. Meskipun fokus utamanya adalah minyak dan gas, akses terhadap mineral Ukraina dinilai penting untuk mendukung pertumbuhan industri teknologi dan militer AS.

Menurut asisten profesor Universitas Columbia, Tom Moerenhout, memiliki perjanjian eksploitasi mineral adalah satu hal, tetapi menjalankan operasi tambang merupakan tantangan berbeda. Tidak ada jaminan bahwa kesepakatan ini bisa berjalan mulus, terutama mengingat ketidakstabilan geopolitik Ukraina.

Implikasi Geopolitik dan Masa Depan Kesepakatan

Langkah Trump ini bisa membawa dampak besar dalam hubungan internasional. Jika berhasil, AS akan memperoleh akses ke sumber daya penting yang dapat memperkuat industrinya dan mengurangi ketergantungan pada China. Namun, jika kesepakatan ini menemui hambatan, bisa jadi persaingan dengan China semakin memanas, atau bahkan menimbulkan ketegangan baru dengan Rusia yang masih menguasai beberapa wilayah kaya mineral di Ukraina.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun