Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Desa Alamendah Jadi Desa Wisata Ramah Berkendara, Kok Bisa?

10 November 2022   20:00 Diperbarui: 10 November 2022   20:03 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lega juga akhirnya ketika mengetahui ada desa di Bandung yang masuk kriteria Desa Wisata Ramah Berkendara pada program yang dihelat PT Adira Dinamika Multi Finance, Tbk. (Adira Finance). Desa tersebut adalah Desa Alamendah berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Desa Wisata Alamendah ini merupakan desa kelima, sekaligus desa terakhir dalam rangkaian kegiatan Festival Kreatif Lokal  (FKL) 2022 yang telah dilaksanakan sejak Agustus hingga November 2022.

Lantas apa saja yang menarik dari Desa Alamendah ini sehingga mendapat gelar Desa Wisata Ramah Berkendara?

Komponen

Dalam bahasa Indonesia, Alamendah berarti alam yang indah. Hal ini sesuai dengan kondisi desanya yang memiliki panorama indah dan tanah yang subur. Tak heran jika mayoritas penduduknya adalah petani dan buruh tani. Produk hasil pertanian yang menjadi unggulan adalah tanaman stroberi dan sayur mayur.

Selain itu, sebagian masyarakat juga sudah menekuni  usaha kecil dan menengah ( UKM ) olahan hasil budidaya stroberi dan kerajinan, Ada juga yang menggeluti bidang perdagangan, jasa perbengkelan, peternakan sapi perah, jasa angkutan, buruh pabrik, PNS, TNI/POLRI dan Wiraswasta lainnya.

Kondisi di atas sudah memenuhi syarat sebagai Desa Wisata, yakni memiliki komponen-komponen pendukung seperti infrastruktur berkendara, dan sumber daya manusia serta ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif.

Obyek Wisata

Sama seperti daerah wisata di tatar Pasundan lainnya, desa ini juga memiliki  kesenian tradisional sebagai magnet wisatawan. Mulai dari seni pencak silat, tari jaipong, reog, kesenian karinding, calung, dan tentu saja kesukaan saya, kecapi suling.

Sementara obyek wisata yang sangat menjual adalah Punceling Pass dengan air panas sebagai daya tarik utama. Kalau yang suka kemping kayak saya, bisa juga kok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun