Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kelana dalam Waktu

22 Juli 2022   12:15 Diperbarui: 22 Juli 2022   15:30 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi/swarna

[Cerita Pertama] Kelana dan Mimpi

Namaku Kelana, tapi aku tak pernah kemana-mana. Aku hanya berputar-putar saja bermain di sekitar rumah. Aku tak tahu pasti umurku berapa, tak pernah kuingat, tapi aku sekolah, sekarang naik kelas empat sekolah dasar.

Aku punya banyak nama panggilan, sesuai dengan keinginan teman-temanku. Ada yang memanggilku Ana, Nana, Lana, Elan, juga Kelan. Katanya mereka suka membuat panggilan sekenanya pada namaku. Suka-suka mereka sajalah yang penting mereka senang. 

Lebih sering mereka memanggil dengan satu suku kata, Lan atau Na . Aku terkenal di kelas, terkenal suka tertidur, tapi bisa mengerjakan semua soal atau tugas dari guru. Entahlah. Aku sendiri tak kuat menahan mataku agar tidak terpejam saat pelajaran. Seperti terkena sihir, tiba-tiba saja terpejam. 

Teman-temanku malah senang melihatku pulas saat pelajaran. Mereka menunggu aku membuka mata dan mulai menghujani berbagai pertanyaan, mimpi apa aku saat tertidur. Mimpiku memang kadang aneh-aneh. Aku dijadikan pendongemg oleh mereka, katanya cerita mimpiku keren. Padahal kadang aku sedikit ketakutan, mimpi itu seperti sebuah kabar.

Seperti hari ini, saat bu guru menjelaskan tentang alam semesta, tiba-tiba aku sudah berada di tengah hutan. Hutannya sejuk tidak menyeramkan bahkan banyak bunga warna-warni. Aku sedang tidak ingin bermimpi, nanti ketinggalan pelajaran bu guru. Badan kuputar setarus delapan puluh derajat ingin kembali pada diriku. Tiba-tiba terdengar suara orang memanggil namaku.

Aku gemas karena tak ingin bermimpi dulu. "Tunggu , woy! bocil."

Entah bagaimana tiba-tiba ia sudah ada di depanku, namanya juga mimpi.

"Aku sudah lama menunggumu."

"Apa iya? Memang anda kenal saya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun