Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kemarin

18 Januari 2020   08:30 Diperbarui: 18 Januari 2020   08:30 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.shutterstock.com/

Mengulang kembali sebuah luka
Melukis kata kata  dengan terbata
Menginjak kenangan pada tiap masa,  hingga pedih mengelupas dari kulit arinya

Tak perlu lagi ada cawan kerinduan, ataupun senampan canda tawa.  Semua hanya tipuan mata,  yang akan menjadi gunjingan dan kelakar di atas gelaran tikar duka. 

Pada waktu kuceritakan, kemarin kuselipkan kamboja di telingaku, kubiarkan disana sebagai sebuah tanda.  Yang lalu takkan kubawa melaju. 

Teras kata,  18.01.2020

swarna hati

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun