Mengulang kembali sebuah luka
Melukis kata kata  dengan terbata
Menginjak kenangan pada tiap masa, Â hingga pedih mengelupas dari kulit arinya
Tak perlu lagi ada cawan kerinduan, ataupun senampan canda tawa. Â Semua hanya tipuan mata, Â yang akan menjadi gunjingan dan kelakar di atas gelaran tikar duka.Â
Pada waktu kuceritakan, kemarin kuselipkan kamboja di telingaku, kubiarkan disana sebagai sebuah tanda. Â Yang lalu takkan kubawa melaju.Â
Teras kata, Â 18.01.2020
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!