Mataku tak lepas memandang gambar demi gambar, sebuah wajah cantik nan anggun
Senyumnya selalu terukir, manis. Apakah aku juga secantik ibuku?
Kulukis senyummu dalam cermin di dinding kamarku, tapi tak berapa lama terhapus oleh tangisku. Kulukis dalam buku diaryku, namun aku tak mampu menahan gemuruh didadaku.
Maka kupahat senyum ibu dalam hatiku. Aku ingin dia abadi dalam sanubariku, kelak saat dipertemukan, kupersembahkan senyumku untuk ibu.
teras rindu, 23-12-2019
swarnahatiÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!