pagi tadi aku masih melihatmu, mengingatmu dalam separuh nyawaku yang belum sepenuhnya merasuki raga
mengeja aksara-aksaramu dalam amarah, gelisa, rindu atau kelakar sahaja. kusempatkan singgah dan duduk di bangku terasmu, menikmati tiap larik-larik yang kuanggap merdu
namun siang hingga senja ini aku tak menemukanmu, di mana kamu?
cepat datang, kembali rajutlah kisah dan kesah dalam untaian penuh makna sepanjang masa
bila aksaramu tersembunyi pada tiang-tiang waktu
atau menyelusup dalam pundi-pundi zaman
bagaimana aku mengejanya?
sedang rinduku hanya luruh ketika aksaramu ada
teras valgoson , 05 Oktober 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!