Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sekarat

18 Juli 2019   13:29 Diperbarui: 18 Juli 2019   13:47 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/louisewomack96

Sekarat

Aku rindu,
Lelah dalam penantian semu
Rintik hujan pagi ini belum leyapkan predikat kemarau
Padahal percil hampir mati kehausan

Adakah kau dengar,
Lagu sumbang aku nyanyikan berulang-ulang
Retak tungku belum mampu menghibur diri
Pecah kendang hati

Angan menari melenggang
Selendang belum lagi kukalungkan
Langkah terhenti di sobekan kata,
"Maaf, maaf, maaf, ..."

Kata sayangmu hanya orasi
Dalam bilik sunyi
Berteriak tanpa suara

Mengelabuhi pagi
Lalu, berlari membawa pelangi.
Dan aku mungkin akan benar-benar mati.

Malang, 18072019
Swarnahati, Ropingi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun